- Kemenko Perekonomian mengklarifikasi bahwa perundingan perdagangan Indonesia dan AS masih berlangsung tanpa masalah spesifik yang menghambat.
- Media asing mengabarkan Washington khawatir Jakarta menarik komitmen mengenai kebijakan digital dan hambatan non-tarif ekspor.
- USTR AS akan segera berdiskusi dengan pejabat Indonesia mengenai kemajuan kesepakatan bilateral yang ditargetkan selesai.
Suara.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) memberikan klarifikasi resmi perihal kabar yang beredar di media asing mengenai risiko kegagalan kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menegaskan bahwa proses komunikasi dan perundingan antara kedua negara masih terus berlangsung. Ia membantah adanya masalah spesifik yang menghambat negosiasi tersebut.
"Perundingan dagang Indonesia dan Amerika Serikat masih berproses, tidak ada permasalahan spesifik dalam perundingan yang dilakukan, dinamika dalam proses perundingan adalah hal yang wajar," ungkap Haryo Limanseto dalam pernyataan tertulis, pada Kamis (11/12/2025).
Kekhawatiran Washington Terhadap Komitmen Jakarta
Isu mengenai ancaman tidak terlaksananya kesepakatan dagang ini mencuat setelah diberitakan oleh media internasional.
Kabar tersebut menyebutkan bahwa sejumlah pejabat di Washington berpendapat Jakarta tidak memenuhi beberapa ketentuan yang disyaratkan dalam perjanjian.
Perwakilan AS diyakini menilai Indonesia menarik kembali sejumlah komitmen yang sebelumnya telah disepakati, terutama terkait kebijakan perdagangan digital dan penghapusan berbagai hambatan non-tarif terhadap ekspor produk industri dan pertanian AS.
Disebutkan bahwa pejabat Indonesia enggan menyetujui beberapa komitmen yang bersifat mengikat dan telah menyampaikan keberatan tersebut kepada USTR (Kantor Perwakilan Dagang AS).
Washington menilai sikap Indonesia yang dikabarkan ingin menegosiasi ulang agar komitmen tidak terlalu mengikat ini sebagai hal yang problematik, sehingga Indonesia berisiko kehilangan kesempatan menyelesaikan kesepakatan tersebut.
Baca Juga: PSSI Minta Fans Masih Percaya dengan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025
Meskipun dinamika perundingan cukup panas, Jamieson Greer, Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), menyatakan bahwa ia akan segera berbicara dengan pejabat Indonesia pada Kamis ini untuk membahas kemajuan kesepakatan bilateral.
"Saya akan menggelar pembicaraan dengan mitra di Indonesia besok pagi untuk membicarakan perkembangan. Anda tahu, saya ingin melihat kesepakatan ini selesai," kata Greer dalam diskusi daring, dikutip dari Sputinik via Antara.
Greer meyakini bahwa penyelesaian kesepakatan ini sesuai dengan kepentingan kedua belah pihak. Ia juga optimistis Indonesia dapat menyusul Malaysia dan Kamboja, dua negara yang sebelumnya telah menandatangani kesepakatan dagang dengan AS.
"Saya pikir negara tersebut adalah pasar ekspor yang bagus. Ada sejumlah hal ... dari Indonesia yang kami inginkan," tambah USTR tersebut.
Sementara, Haryo Limanseto menegaskan kembali sikap Pemerintah Indonesia. "Pemerintah Indonesia berharap kesepakatan dapat segera selesai dan menguntungkan kedua belah pihak," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Industry Report Modern Marketing Reckoner 2025: Merancang Masa Depan Pemasaran Indonesia
-
IHSG Loyo di Level 8.600 Karena Tak Bisa Menahan Gempuran Aksi Ambil Untung
-
Menkeu Purbaya Resmi Tarik Bea Keluar Ekspor Emas hingga 15%
-
Di Tengah Isu Batalnya Kesepakatan Trump, Progres Impor Migas dari AS Masih Gantung
-
OJK Beri Kelonggaran Kredit, Nasabah Terdampak Bencana Banjir Dapat Perlakuan Khusus
-
Transformasi Digital BRI Didukung Infrastruktur Satelit BRIsat
-
Dua Menara SUTT Darurat Aceh Rampung Dibangun, Jaminan Pasokan Listrik Jangka Panjang
-
Melawan Lesu Global: Ekonomi Indonesia Bidik 5,4% di 2026, Hilirisasi Jadi Senjata Utama!
-
Emiten DAYA Bidik Penjualan Tinggi di Tanggal Kembar Akhir Tahun
-
Sentimen The Fed Buat Rupiah Gagah Hari ini di Level Rp 16.663