Suara.com - Ada banyak orang yakin tentang teori konspirasi bahwa ponsel dapat mendengarkan percakapan mereka untuk menampilkan iklan apa saja yang relevan dengan topik perbincangan. Beberapa peneliti ilmu komputer dari Northeastern University melakukan eksperimen yang melibatkan lebih dari 17.000 aplikasi paling populer di Android untuk mengetahui apakah ada di antara aplikasi tersebut yang secara diam-diam menggunakan mikrofon ponsel untuk merekam audio.
Namun, para peneliti itu tidak menemukan bukti adanya aplikasi yang secara tidak sengaja mengaktifkan mikrofon atau mengirim audio keluar ketika tidak diminta untuk melakukannya. Sebaliknya, para peneliti menemukan setidaknya satu kasus di mana aplikasi dapat merekam layar ponsel dan mengirimkan informasi itu kepada pihak ketika.
Dari 17.260 aplikasi yang diamati oleh para peneliti, lebih dari 9.000 aplikasi memiliki izin untuk mengakses kamera dan mikrofon. Dengan menggunakan ponsel Android, para peneliti menggunakan program otomatis untuk berinteraksi dengan masing-masing aplikasi tersebut kemudian menganalisis trafik yang dihasilkan.
Mereka telah melakukan penelitian selama setahun terakhir dan akan menunjukkan hasil penelitian pada Konferensi Simposium Teknologi Peningkatan Privasi di Barcelona bulan depan.
Namun keanehan mulai terlihat saat aplikasi dari GoPuff yang berafiliasi dengan Appsee, perusahaan analisis seluler, dengan bangga memuji kemampuannya untuk merekam apa saja yang dilakukan pengguna dalam aplikasi di situs webnya. Setelah para peneliti menghubungi GoPuff, pihak mereka mengatakan bahwa Appsee mungkin menerima pengguna PII (Personally Identifiable Information) dan sebagai tindakan pencegahan tambahan, GoPuff juga menarik Appsee SDK dari pembaruan Android dan iOS.
Sementara itu, CEO Appsee mengatakan bahwa persyaratan layanan perusahaannya dengan jelas menyatakan bahwa pelanggan harus mengungkapkan penggunaan pihak ketiga dan pelanggan dapat memblokir bagian sensitif aplikasi mereka untuk mencegah Appsee merekamnya.
"Dalam hal ini tampaknya teknologi Appsee disalahgunakan oleh pelanggan. Setelah masalah ini menjadi perhatian kami, kami segera menonaktifkan kemampuan pelacakan untuk aplikasi yang disebutkan dan menghapus semua data rekaman dari server kami." ucap CEO Appsee, seperti yang dilansir dari Gizmodo.
Seorang juru bicara Google menambahkan bahwa tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Appsee. Setelah pihaknya meninjau penemuan para peneliti, mereka memutuskan bahwa sebagian dari layanan Appsee dapat membuat beberapa pengembang berisiko melanggar kebijakan Play Store. Google bekerja sama dengan mereka untuk membantu memastikan pengembang secara tepat mengomunikasikan fungsi SDK dengan pengguna aplikasi.
Baca Juga: Terungkap! Dampak Smartphone Bagi Manusia
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026