Suara.com - Lubang hitam supermasif merupakan jenis lubang hitam terbesar dengan massa mulai ratusan ribu hingga miliaran kali massa Matahari. Kebanyakan atau bahkan semua galaksi diperkirakan memiliki lubang hitam seperti ini di pusatnya. Baru-baru ini, para astronom mengkonfirmasi adanya lubang seperti demikian di pusat galaksi Bimasakti.
Sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Astronomy and Astrophysics menyebutkan bahwa sekelompok astronom menggunakan instrumen ilmiah yang terdapat pada Very Large Telescope (VLT), teleskop besar di European Southern Observatory (ESO), Cile, untuk mempelajari lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bimasakti yang disebut sebagai Sagitarius A*.
Instrumen ilmiah itu bernama GRAVITY, yang menggabungkan cahaya dari empat teleskop VLT untuk menciptakan "teleskop super" virtual berdiameter 130 m. Dengan menggunakan GRAVITY, para astronom ini mampu mengamati suar radiasi infra merah yang berasal dari Sagitarius A*.
Diperkirakan, suar berasal dari cakram akresi berupa gas panas yang mengorbit di dekat cakrawala peristiwa Sagitarius A*, titik di mana gravitasi begitu kuat sehingga tidak ada apa pun, bahkan cahaya yang bisa lolos dari gravitasi lubang hitam.
Keberadaan cakram akresi yang menjadi bukti bahwa lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bimasakti benar-benar ada. Ini pertama kalinya para astronom bisa mengamati materi yang mengorbit dengan cakrawala peristiwa lubang hitam supermasif. Ini juga menjadi pengamatan paling rinci pertama yang pernah dilakukan terhadap materi yang mengorbit di lubang hitam.
"Sebelumnya, sangat membingungkan untuk bisa meneliti materi yang mengorbit di lubang hitam sebab mereka bergerak 30 persen dari kecepatan cahaya. Namun, sensitivitas GRAVITY telah memungkinkan kami untuk mengamatinya secara langsung dalam detail yang belum pernah ada sebelumnya," ucap Oliver Pfuhl, seorang ilmuwan di MPE, seperti yang dikutip dari eso.org.
Sejak beberapa dekade terakhir, para astronom memang telah berasumsi bahwa lubang hitam supermasif kemungkinan ada di pusat galaksi Bimasakti. Dengan adanya pengamatan ini, para astronom akhirnya bisa mengkonfirmasi asumsi ini.
Sekarang para astronom berharap untuk mempelajari lubang hitam supermasif secara lebih rinci. Dan saat ini, ada sebuah misi untuk mencitrakan langsung Sagitarius A*. Misi ini disebut Event Horizon Telescope (EHT) yang nantinya ditugaskan untuk mengambil gambar pertama dari lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bimasakti.
Baca Juga: Stres Jadi Tahanan, Ratna Sarumpaet Tak Bisa Makan Kecuali Bubur
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Qualcomm Resmi Rilis Snapdragon 6s Gen 4, Dukung Fitur Gaming hingga Kamera 200MP
-
Setelah Samsung, Giliran Oppo Gandeng Google buat Teknologi AI
-
Riset Indosat: Jika Indonesia Serius Adopsi AI, PDB Bisa Tembus Rp 2.326 Triliun di 2030
-
41 Kode Redeem FF Terupdate 27 Oktober 2025, Ada Skin Evo Gun Populer Bisa Didapatkan Gratis
-
Daftar Lengkap 17 Kode Redeem FC Mobile 27 Oktober 2025, Dapatkan 500 Token FootyVerse
-
Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan
-
Komdigi Akui Kualitas Internet Indonesia Kalah Jauh dari Malaysia
-
5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
-
The Simpsons Bakal Hadir di Fortnite, Ini Bocoran Event-nya
-
Update HyperOS 3 Global Dimulai, Xiaomi 15T Series Dapat Giliran Pertama