Suara.com - Facebook telah menghapus lebih dari 12 konten terorisme dari media sosialnya selama triwulan kedua dan ketiga 2018 atau selama periode April hingga September kemarin.
Seperti yang diumumkan Kamis (8/11/2018), Facebook mengatakan bahwa penghapusan konten-konten terorisme adalah bagian dari upaya untuk membersihkan layanannya dari konten-konten berbahaya, termasuk di dalamnya misinformasi, propaganda, dan spam.
Facebook sendiri mendefinisikan konten terorisme sebagai konten-konten yang memuja, mendukung, serta mewakili kelompok teroris seperti ISIS, Alqaeda, dan kelompok-kelompok sempalannya.
"Konten-konten itu kami tindak karena mereka melanggar aturan kami soal propaganda terorisme, terutama terkait ISIS, Alqaeda, dan sempalannya," bunyi pernyataan Facebook seperti dilansir CNBC.
Facebook mengatakan bahwa pihaknya telah menghapus 9,4 juta konten di kuartal kedua 2018 dan 3 juta konten lagi di kuartal ketiga. Adapun di kuartal pertama tahun ini, Facebook sudah menghapus 1,9 juta konten terorisme.
Dalam mendeteksi dan menghapus konten-konten terorisme itu, Facebook mengandalkan kecakapan teknologi kecerdasan buatan atau AI.
"Para teroris selalu berusaha mengelabui kami dan kami harus melawan dengan mengembangkan teknologi, pelatihan, serta proses (untuk mendeteksi dan menghapus konten terorisme)," jelas Facebook lebih lanjut.
Meski demikian Facebook mengakui bahwa sebagian besar material yang dihapus sudah lama bersembunyi dalam media sosialnya. Sekitar 4,5 juta konten yang masih tergolong baru.
Selain itu Facebook juga berkomitmen untuk menghapus konten-konten terorisme sebelum diakses banyak orang. Untuk itu, Facebook telah berusaha memangkas jarak waktu antara sebuah postingan terorisme diunggah dan akhirnya di hapus.
Kini, klaim Facebook, rata-rata jarak waktu antara sebuah konten terorisme diunggah dan dihapus adalah 18 jam. Tadinya rata-rata waktu sebuah konten terorisme diunggah dan dihapus berjarak 43 jam.
Berita Terkait
-
Bentuk Pasukan Khusus di Dunia Maya, Cara BNPT Mencegah Radikalisme di Era Tanpa Batas
-
Peringatan Ulta Levenia soal Ancaman Intervensi Asing di Indonesia
-
Prabowo Sebut Ada Makar dan Terorisme, Ferry Irwandi: Ibarat Kapal Tenggelam, Jangan Salahkan Air
-
Facebook Sarang Penipu? Singapura Ambil Tindakan Tegas, Meta Kena Imbas!
-
Mantan Intelijen Kuliti Teror Politik: Penjarahan Rumah Demi Bungkam DPR?
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
Terkini
-
Resmi Dikonfirmasi, Electronic Arts Ungkap Investor Saudi Bakal Akuisisi Mereka
-
HP Baru Motorola Pesaing iPhone Air: Moto X70 Segera Rilis
-
59 Kode Redeem FF Max Terbaru 30 September: Raih Ninja Bundle, M4A1 dan Diamond
-
RTX 50 Series Hadir! NVIDIA Ungkap Cara Laptop Gaming Jadi Mesin AI untuk Mahasiswa
-
25 Kode Redeem FC Mobile 30 September: Klaim Pemain Bintang, Gem, dan Elite Pack Gratis!
-
25 Kode Redeem 30 September: Klaim Skin M4A1, Bundle Gentayangan, dan Emote Gratis Sekarang!
-
15 Kode Redeem Mobile Legends 30 September 2025: Klaim Skin, Emote, dan Trial Hero Gratis!
-
YouTube dan AI: Kolaborasi Dahsyat Ubah Wajah Pendidikan Indonesia
-
Bocoran Harga dan Spesifikasi Vivo V60e Beredar, Debut Sebentar Lagi
-
10 Prompt Gemini AI Foto Estetik Bareng Pasangan yang Viral dan Menarik Dicoba