Suara.com - Ibu kota Indonesia, Jakarta mendapat peringkat sebagai kota tertinggi tingkat polusinya di Asia Tenggara. Bukan malah sedih, beragam komentar kocak justru banjiri pengumuman ini dan membuatnya menjadi viral di Facebook. Beramai-ramai warganet mengambil hal positif dari rekor buruk tersebut.
Unggahan yang dibagikan Greenpeace Indonesia berhasil viral di Facebook karena membuka fakta bahwa ibu kota Indonesia memiliki tingkat populasi yang tinggi. Berdasarkan data yang diteliti oleh Air Visual, Greenpeace Indonesia mengumpulkan peringkat kota paling berpolusi di Asia Tenggara.
Di antara 15 besar kota paling berpolusi di Asia Tenggara, Thailand mendominasi dengn 10 kotanya tercatat paling berpolusi.
Peringkat pertama berhasil disabet oleh Jakarta dengan rata-rata tingkat polusi 45,3 AQI (Air Quality Index).
Sementara peringkat kedua dan ketiga ditempati oleh kota Hanoi, Vietnam dan kota Samut Sakhon, Thailand.
Namun, yang menjadi sorotan warganet Indonesia adalah polusi tinggi yang ada di kota Jakarta.
Berdasarkan data dari Air Visual, skor rata-rata 45 sepanjang tahun 2018 merupakan skor yang aman. Selama beberapa bulan seperti bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, dan Oktober 2018, skor rata-rata melebihi 50 poin.
Skor yang melebih 50 poin atau di angka 70 poin adalah angka yang tidak sehat bagi paru-paru. Di angka rata-rata 45,3 juga tidak sehat bagi beberapa orang yang sensitif terhadap udara kotor.
Bukan bersedih, warganet Indonesia menyikapinya dengan beragam komentar kocak.
Baca Juga: Studi: Jakarta Kota dengan Polusi Udara Tertinggi di Asia Tenggara
"Thailand pro banget nguasain ya,'' tulis Rifan Maulana.
''Lihat sisi baiknya. Seenggaknya Jakarta punya prestasi,'' komentar Andre S Muchammad.
''Solusi ampuh mengurangi kemacetan dan polusi di Jakarta adalah transmigrasi massal... Terbukti saat lebaran Jakarta enak bener,'' balas Rakean Andana .
''Lubang knalpot salurkan ke kantong kresek dan dilepaskan di zona netral,'' kata Bachtiar.
Namun ada juga warganet yang mengomentari dengan nasihat bijak dan baik.
''Itulah mengapa kita sering menzolimi orang lain lewat kendaraan yg kita pakai. Asap dan polusi kendaraan akan membawa dampak buruk. Kurangi berkendara bermotor dan gerakan menanam pohon mulai sekarang,'' kata Deni Hendriawan memberi nasihat kepada netizen negara +62.
Berita Terkait
-
Studi: Jakarta Kota dengan Polusi Udara Tertinggi di Asia Tenggara
-
Dampak Kebakaran Hutan Bagi Kesehatan, Asma Hingga Cacat Janin
-
Greenpeace Ungkap Oligarkis Penguasa Tambang di Barisan Jokowi dan Prabowo
-
Toaster Ternyata Sumber Polusi Terbesar di Rumah Tangga
-
Waduh, Paparan Polusi Bikin Lelaki Perkotaan Susah Ereksi?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis
-
Riot Games Siapkan Perombakan Besar League of Legends pada 2027
-
Registrasi Kartu SIM Berbasis Biometrik Picu Kekhawatiran Keamanan Data Pribadi