Suara.com - Kebijakan pemerintah untuk membatasi akses ke media sosial untuk menekan penyebaran hoaks serta hasutan di tengah demonstrasi anarkis kelompok yang menolak hasil pemilihan presiden 2019, ditanggapi warganet dengan menggunakan VPN.
VPN atau virtual private network memang bisa membantu pengguna internet untuk mengakali pembatasan yang diterapkan pemerintah. Meski demikian, aplikasi-aplikasi VPN di Google Play Store atau App Store sebenarnya memiliki risiko besar.
Alfons Tanujaya praktisi keamanan siber dari Vaksincom, mengatakan VPN gratis merupakan cara paling mudah mencuri data-data penting orang lain, termasuk di dalamnya password serta informasi pribadi.
"Dapat dikatakan lebih dari 50 persen VPN gratis itu berisiko," jelas Alfons dalam korespondensi via pesan pendek dengan Suara.com, Kamis (23/5/2019).
Secara umum, jelas Alfons, ada tiga risiko dari aplikasi VPN gratis. Pertama, data penting seperti kredensial akun, data kartu kredit, login internet banking yang tidak dilindungi dengan baik akan bocor.
Karena Alfons menganjurkan warganet yang menggunakan aplikasi VPN gratis untuk tidak bertransaksi keuangan via ponsel jika sudah menggunakan VPN.
Kedua, jelas dia, kemungkinan besar data atau informasi pribadi terkait pengguna VPN akan dikumpulkan lalu diolah untuk merancang iklan.
"Profile dari pengguna VPN, browsing kemana saja, hobinya apa, kecendrungan politiknya bisa terlihat dari situs-situs yang dikunjunginya dan terekam dengan baik di server VPN. Ini bisa digunakan untuk kepentingan iklan atau lebih parahnya digunakan untuk mempengaruhi user, misalnya diketahui orangnya masih bimbang memilih, lalu ditampilkan iklan-iklan yang miring ke salah satu paslon seperti yang terjadi di Cambridge Analytica," beber Alfons sembari mencontohkan kasus pemanfaatan ilegal data juta pengguna Facebook di dunia pada 2018 lalu.
Risiko ketiga, tambah dia, VPN bisa dengan mudah bisa disusupi iklan atau malware. Bahkan VPN bisa dimanfaatkan untuk menanam malware atau peranti lunak mata-mata di dalam ponsel warganet, sama seperti kasus WhatsApp pekan lalu yang disusupi oleh para hacker Israel.
Baca Juga: Gunakan VPN di Ponsel? Jangan Bertransaksi Pakai Mobile Banking Dahulu!
Berita Terkait
-
Cara Terbaru Menggunakan VPN di iPhone: Lengkap Cara Pasang, Atur, dan Ganti Server
-
Live TikTok Pakai VPN, Aman atau Tidak? Fitur Ini Dimatikan Gegara Demo Rusuh
-
Cara Setting VPN, Solusi untuk Akses Media Sosial Terbatas Saat Demo
-
Pemerintah Yakin Pornografi dan Judol Akan Diberantas Jika Akses ke VPN Diperketat
-
Riset: Indonesia Masuk Daftar Negara Paling Banyak Pakai VPN, Tertinggi ke-4 di Dunia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Mirai Human Washing Machine, Inovasi Mandi Otomatis dengan Harga Fantastis
-
Komdigi Bantah Kalah Cepat dari Starlink Pulihkan Internet di Lokasi Banjir Sumatra
-
Tutorial Membuat Grab dan Gojek Wrapped 2025, Tinggal Klik dan Langsung Bagikan
-
Render Motorola Edge 70 Ultra Beredar, Diprediksi Sertakan Stylus
-
BAKTI Komdigi Sukses Sediakan 30 Ribu Akses Internet Berkat Satelit Satria-1
-
Capcom Siapkan Game Baru dari Seri Mega Man, Devil May Cry, dan Ace Attorney
-
Hindari Kebocoran Data: Panduan Lengkap Memperbaiki HP Android yang Kena Hack
-
Bencana Banjir Sumatra, BAKTI Komdigi Sediakan 18 Akses Internet dari Satelit Satria-1
-
Assassin's Creed Black Flag Resynced Muncul di Situs Rating, Siap Diumumkan?
-
Indosat dan Nokia Hadirkan Program Literasi AI GenSi, Percepat Transformasi Digital Generasi Muda