Suara.com - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung terus berbenah pasca tertimpa bencana alam tsunami pada 22 Desember 2018 lalu. Kini, mereka tengah membangun radar pendeteksi tsunami.
Direktur Operasional PT Banten West Java (BWJ) Kunto Wijoyo mengatakan, pihaknya akan membangun sebanyak 12 radar yang berlokasi di bibir pantai Tanjung Lesung, Cikadu, Pandeglang, Banten.
Kualitas radar yang digunakan KEK Tanjung Lesung itu, disebut Kunto tak main-main. Melalui PT Terindo, pihak BWJ selaku pengelola Tanjung Lesung mendatangkan radar oseanografi itu dari Jerman dengan nama WERA (Wave Radar).
"Kalau kita lihat di sana (pinggir pantai), itu ada bangunan dua lantai. Itu adalah shelter untuk radar WERA anti tsunami dari Jerman. Radar seperti itu baru pertama kali ada di Indonesia," ujar Kunto Wijoyo.
Kunto mengatakan bahwa saat ini pembangunan Radar WERA tengah berlangsung. Ia memprediksi sekitar dua minggu ke depan 12 tiang radar yang dibangun bisa segera selesai.
"Dua minggu lagi baru selesai. Nanti ada 12 tiang radar, semua mengarah ke laut dengan perimeter 200 km. Bayangkan jarak dari sini ke Gunung Krakatau saja hanya 60 kilometer. Ini 200 kilometer," beber Kunto.
Lebih jauh, Kunto menjelaskan bila pihak BWJ tak hanya mengadakan radar WERA untuk mengantisipasi bencana alam tsunami di KEK Tanjung Lesung ke depannya.
BWJ, kata Kunto, juga turut merancang Prosedur Operasi Standar atau SOP bagi para pegawainya untuk bisa mengoperasikan radar WERA tersebut, agar manfaat yang diambil bisa seefektif mungkin.
Baca Juga: 8 Bulan Pasca Tsunami, KEK Tanjung Lesung Berjuang Bangkit
"Secara teknis kita bakukan dalam bentuk SOP. Nanti siapa yang punya kewenangan menghidupkan sinyal dan lain-lain," beber Kunto.
"Sebab, apa yang direkam radar ini semuanya juga masuk ke Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," pungkasnya.
Selain membangun alat untuk mengantisipasi tsunami, pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Pandeglang juga turut membangun shelter bencana di kawasan Panimbang. Nantinya, shelter tersebut digunakan sebagai lokasi berlindung warga bila musibah tsunami menerjang.
"Kami sedang mengusulkan shelter tsunami di Panimbang. Karena kontur tanah di sana datar. Harapannya, 2020 atau 2021 tempat itu sudah dibangun," tutur Bupati Pandeglang, Irna Narulita.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
5 Rekomendasi HP Snapdragon 870 5G Enteng Buat Gaming dan Edit Video, Mulai Rp3 Jutaan
-
5 Tablet Murah Dilengkapi Stylus Pen untuk Anak Sekolah dan Mahasiswa
-
5 Pilihan HP 5G Murah Mulai Rp2 Jutaan, Cepat untuk Download dan Streaming
-
Update Aplikasi Keamanan HyperOS Resmi Dirilis, Ini Daftar Peningkatannya
-
5 Pilihan HP Snapdragon 870 Termurah di Bawah Rp2 Jutaan, Anti-Lag Setara Ponsel Flagship
-
10 Rekomendasi HP Tangguh untuk Driver Ojol: RAM Besar, Harga 1 Jutaan
-
Bukan Cuma Reno 15, Oppo Bocorkan "Si Bungsu" Reno 15c yang Fokus Desain Trendi, Kapan Rilis?
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 18 November 2025: Dapatkan Skin, Bundle, Diamond, dan Emote Gratis!
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 November 2025, Klaim Hadiah Gratis Sekarang!
-
Indonesia AI Day: Indosat Percepat Lahirnya Talenta AI dari Perguruan Tinggi