Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan lebih dari 150.000 warga negara Indonesia menjadi korban dalam skandal kebocoran data penumpang maskapai Malindo Air, anggota Lion Air Group.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (26/9/2019), Kominfo mengatakan telah mengirim utusan ke Malaysia untuk bertemu dengan Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia dan Malindo Air.
Dari pertemuan yang digelar Rabu (25/9/2019) itu Malindo Air menjelaskan bahwa investigasi awal oleh pihak independen, ditemukan sekitar 7,8 juta penumpang menjadi korban kegagalan perlindungan data pribadi dalam kasus tersebut.
Dari jumlah itu, sebanyak 66 persen warga Malaysia, 4 persen warga India, dan 2 persen atau sekitar 156.000 warga Indonesia.
Sementara dari hasil pertemuan dengan Direktur Jenderal Jabatan Perlindungan Data Pribadi (JPDP), Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia di Putrajaya diketahui bahwa korban kebocoran data Malindo Air berasal dari 18 negara.
Dari jumlah itu, enam di antaranya berada di Asia Tenggara. Mereka adalah Malaysia, Indonesia, Singapura, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.
Dalam kasus Malindo Air, Dirjen JPDP Malaysia menyampaikan bahwa investigasi difokuskan pada Malindo Air sebagai Badan Hukum Malaysia, sedangkan untuk PT Lion Air Indonesia tidak dapat dikaitkan dengan kasus ini karena tidak berkedudukan di wilayah hukum Malaysia.
Secara khusus, Dirjen JPDP Malaysia juga menyampaikan bahwa kasus ini masih dalam proses investigasi namun di satu sisi menjadi kasus pembelajaran bagi negara-negara ASEAN dalam kolaborasi penanganan insiden kegagalan perlindungan data pribadi yang melibatkan banyak negara.
Pemerintah Indonesia menunggu hasil investigasi pada tahap lanjutan yang dilakukan oleh pihak JPDP Malaysia serta akan terus berkoordinasi dengan pihak Malindo Air dalam rangka mitigasi kegagalan perlindungan data pribadi khususnya data pribadi warga negara Indonesia di masa yang akan datang.
Baca Juga: Lion Air Group: Dua Eks Pegawai Malindo Air Curi Data Penumpang
Setelah ini, pertemuan lebih lanjut antara Ditjen Aptika dengan Malindo Air akan berlangsung pada awal Oktober 2019.
Berita Terkait
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Viral Pria Bayar Bagasi Pesawat Lebih Mahal dari Harga Tiket, Ini Penyebabnya
-
Viral Kuota Internet 50 GB Gratis Jelang Hari Kemerdekaan, Begini Penjelasan Resminya
-
Rekaman Detik-Detik Lion Air Jatuh Mirip Kabar Jessica Radcliffe Tewas, Banyak yang Percaya
-
Dioper ke RS Jiwa usai Tersangka, Kasus Penumpang Lion Air Teriak Bom Disetop Polisi?
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bintang Harry Potter dan GOT Bergabung di Serial TV Tomb Raider
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Desember: Klaim Henry, Fabregas 114, dan Gems
-
Tiruan Game Horizon Ditarik dari Steam: Babak Akhir Pertarungan Sony vs Tencent?
-
60 Kode Redeem FF Aktif 21 Desember 2025: Garena Bagi Diamond Gratis dan Bundle Spesial
-
Bocoran Harga Redmi Note 15 5G di Pasar Asia Beredar, Diprediksi Lebih Mahal
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari