Suara.com - Gempa bermagnitudo 5,1 yang mengguncang Bali Utara pada Kamis (14/11/2019) memiliki mekanisme yang sama dengan gempa Seririt yang menewaskan 573 orang di Pulau Dewata pada tahun 1976 silam.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa telah terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,1 pada Kamis sekitar pukul 17.21 WIB.
Episenter gempa terletak di koordinat 8.16 LS dan 114.9 BT, tepatnya di laut pada jarak 21 km arah Barat Kota Buleleng, pada kedalaman 10 km. Gempa ini tak berpotensi tsunami.
"Gempa ini mengingatkan kita pada peristiwa Gempa Seririt tanggal 14 Juli 1976. Gempa Seririt saat itu berkekuatan M 6,5 yang berdampak sangat merusak menyebabkan sebanyak 573 orang meninggal dunia," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta.
Gempa Seririt yang dipicu oleh aktivitas sesar ini menyebabkan kerusakan parah di Buleleng dan Negara. Tercatat sebanyak 573 orang meninggal dunia di Buleleng, Jembrana, dan Tabanan.
Sementara 4.000 orang lainnya luka-luka dan sekitar 450.000 orang kehilangan tempat tinggal. Gempa ini dilaporkan memicu tsunami kecil di pantai utara Bali.
"Mekanismenya mirip, sama-sama sesar naik dan dilihat dari lokasinya juga dekat," imbuh Daryono.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Dugaan kuat pemicu gempa ini adalah aktivitas sesar naik belakang busur (back arc thrust).
Ini relevan dengan hasil analisis mekanisme sumber yang menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan kombinasi geser dan naik (oblique thrust).
Baca Juga: Gempa Jailolo Bermagnitudo 5,7, Ini Penyebabnya
Guncangan gempa dirasakan di Buleleng dalam skala intensitas III - IV MMI dimana guncangan dirasakan oleh orang banyak cukup kuat.
Sementara di Denpasar, Mataram, Jembrana, Jimbaran, Mengwi, Dalung, Kuta guncangan dirasakan dalam skala intensitas III MMI, mirip ketika ada truk yang sedang berlalu.
Sementara guncangan juga dirasakan di Banyuwangi, Lombok Barat dalam intensitas II MMI - menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Warga di Buleleng dilaporkan berhamburan keluar rumah karena terkejut adanya guncangan kuat tiba-tiba, namun hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 17.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa empat kali susulan (aftershock). [Antara]
Tag
Berita Terkait
-
Pakar Ungkap Fakta Meteor Jatuh di Cirebon
-
Cirebon Gempar! Dentuman Keras Terdengar di Seluruh Wilayah, Ini Dugaan Penyebabnya
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 6 Oktober 2025: Waspada Hujan & Banjir Rob di Indonesia
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Itel A100C Diumumkan, Punya Desain Mirip OnePlus 15, Baterai Standby 32 Hari
-
Pakar Ungkap Fakta Meteor Jatuh di Cirebon
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Oktober 2025, Banjir Hadiah Pemain OVR 104 dan 108
-
Fakta-fakta Penangkapan 'Bjorka', Polisi Kena Ejek 'Sosok Asli'?
-
Netizen Bandingkan Runtuhnya Al Khoziny dan Sampoong: Antara Dibela vs Dipenjara
-
Viral Gerakan 'Kami Bersama Kiai Al Khoziny': Tuai Pro dan Kontra
-
Spesifikasi Poco M7 yang Masuk Indonesia 10 Oktober, Punya Baterai 7.000 mAh
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 6 Oktober: Raih Pemain 112-113 dan Hujan Gems
-
DJI Mini 5 Pro, Kamera Osmo Nano, dan Mic 3 Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 6 Oktober: Klaim Katana Dual Flame dan Grizzly Bundle