Suara.com - Soal pariwara atau iklan yang berbau politik, aplikasi Twitter, Facebook serta Google memiliki batasan masing-masing. Ketiganya menerapkan aturan baru terkait bidang ini.
Disebutkan bahwa dalam hal ini, Twitter dengan tegas menolak kehadiran pariwara berbau politik di platformnya.
Sementara untuk Facebook, mereka masih akan menerima iklan politik dengan catatan tertentu. Mark Zuckerberg, Chief Executive Officer (CEO) Facebook mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengecek benar atau tidaknya iklan itu, baik dari kandidat maupun kampanye politik.
Selain kedua aplikasi tadi, Google rupanya juga berencana membatasi iklan politik di berbagai platform miliknya, seperti YouTube dan Google Search.
Namun, cara Google mengimplementasikan sedikit berbeda. Melalui blog resminya, Google mengumumkan bahwa mereka tetap akan menerima iklan politik dan tetap membiarkan pengiklan bisa terus mentargetkan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan lokasi.
Akan tetapi Google tidak akan mengizinkan iklan kampanye politik yang secara khusus mentargetkan penggunaannya berdasarkan kecenderungan politiknya.
Ringkasnya, Google akan menolak iklan politik yang terang-terangan meminta masyarakat untuk memilih si pengiklan. Rencananya, kebijakan baru Google ini akan diimplementasikan pertama kalinya di Inggris.
"Kami menyadari bahwa dialog politik yang kuat adalah bagian penting dari demokrasi, dan tidak ada yang dapat menilai secara adil setiap klaim politik, tuntutan balik, dan sindiran," tulis Google dalam blognya, seperti dilansir dari CNBC, Jumat (22/11/2019).
Jalan tengah yang ditempuh Google terkait iklan politik cukup logis. Induk perusahaan Google, Alphabet, mendapatkan 84 persen pendapatannya dari iklan yang sebagian besar berasal dari "search ads". Angka ini terus meningkat dari platform video YouTube.
Baca Juga: The Marquez Boys Satu Tim, Unggahan Alex Marquez Bikin Auto Meleleh
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
-
Misteri Kursi Panas Pengganti Dito Ariotedjo: Beneran Bakal Diisi Raffi Ahmad?
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
Terkini
-
Cara Efektif Menghapus File Sampah di HP Android agar Lebih Lancar
-
Pertama di dunia, Google AI Plus Kini Tersedia di Indonesia, Mulai Rp 75.000
-
10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 September 2025, Hadiah 100.000 Koin dan 300 Gems
-
Daftar Harga HP Realme Terbaru September 2025, Ini 5 Rekomendasi Terbaiknya
-
Link Live Streaming Peluncuran iPhone 17, Lengkap dengan Bocoran Fiturnya
-
33 Kode Redeem FF Terbaru 9 September 2025, Bundle Harimau dan Bunny Siap Klaim
-
Cek Harga 15 HP Xiaomi September 2025 dari Entry-Level hingga Flagship, Mana Favoritmu?
-
Segini Harga iPhone 17 Pro Max yang Hari Ini Rilis, Kapan Dijual di Indonesia?
-
Sensor Sony 200 MP Bakal Hadir di HP Flagship, Pakai Teknologi HDR Anyar
-
Kenapa Anak Menkeu Baru Purbaya Yudhi Sadewa Mendadak Viral?