Suara.com - NASA telah menemukan dua asteroid yang mungkin berada di jalur tabrakan dengan planet kita, Bumi.
Badan antariksa asal Amerika Serikat (AS) itu menyimpan database yang disebut Sentry. Database itu berisi rincian semua batu ruang angkasa dengan kemungkinan menabrak Bumi.
Daftar ini diperbarui setiap kali ditemukan objek baru yang bisa mengenai tempat tinggal umat manusia.
Dalam enam bulan terakhir saja, dua batu terpisah yang dapat menabrak Bumi telah ditemukan.
Pertama disebut 2019 ND7 dan diamati pada Juli. Binatang ini memiliki lebar hampir 200 meter, yang cukup besar untuk memusnahkan seluruh kota.
Itu bisa lebih besar dari meteor yang meledak di Tunguska, Rusia, pada 1908 dan meratakan tanah di atas area seluas 770 mil persegi.
'Peristiwa Tunguska' menyebabkan ledakan 15-megaton - yang kira-kira 1.000 kali lebih besar daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang. Batu tersebut memiliki lebar antara 60 dan 1.000 meter, meskipun sebagian besar perkiraan menunjukkan bahwa itu berada pada ukuran yang lebih kecil dari kisaran ini.
"Meskipun sebuah meteor seukuran Tunguska dapat meratakan kota, tetapi sebuah kota merupakan bagian kecil dari permukaan Bumi, sehingga tidak memberikan dampak langsung ke seluruh Bumi," tulis NASA sebagaimana dilansir laman Metro.uk.
Meskipun begitu, NASA menambahkan, dampak lebih besar adalah di perairan dekat kota yang menciptakan tsunami berbahaya.
Baca Juga: 4 Remaja Penyandang Disabilitas Ikut Kompetisi IT di Korea, Keren Banget!
"Untungnya, hanya ada sedikit peluang asteroid mengenai Bumi. NASA telah menghitung risikonya sebesar 1 banding 310.000, artinya ada 99,99968 persen peluang asteroid akan menghancurkan Bumi," tulis NASA lagi.
Asteroid kedua disebut 2019 WG2 dan diamati bulan ini. Ini jauh lebih kecil dan membentang hingga hanya 35 meter. Namun, ini masih bisa menyebabkan ledakan besar.
Diperkirakan bahwa sebuah kawah di luar Winslow, Arizona, merupakan hasil ledakan asteroid ke Bumi 50.000 tahun lalu. Kabarnya, asteroid tersebut memiliki kekuatan daya ledak 10 megaton energi.
Namun, diprediksi kemungkinannya sangat kecil untuk ledakan yang ditimbulkan asteroid satu ini. mengenai Bumi. Ada 1 dari 4000 risiko objek yang membajak ke Bumi.
Ada kemungkinan 2019 ND7 menabrak Bumi antara 2097-2117 pada 20 kesempatan berbeda, sementara 2019 WG2 dapat mencapai antara 2098 dan 2119 pada 56 waktu berbeda.
Dalam catatan Sentry-nya, NASA mengingatkan bahwa tabrakan Bumi dengan asteroid dan memberika dampak yang cukup besar bagi kelangsungan hidup manusia, sangat kecil kemungkinannya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Oppo Reno 15 Pro Mini Bakal Hadirkan Chip Kencang dengan Bodi Compact
-
Budget 1 Jutaan Dapat Apa? Ini 5 Tablet Akhir 2025 yang Anti Lemot dan Layar Lega
-
Tablet Murah Infinix XPAD 30E Siap Masuk ke Indonesia, Usung Chipset MediaTek
-
42 Kode Redeem FF 24 Desember 2025: Bocoran Booyah Pass Januari dan Bundle Heroic Gratis
-
Resmi Debut, Honor Play 10A Jadi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan
-
Game Blue Protocol: Star Resonance Resmi Dirilis ke Mobile dan PC
-
24 Kode Redeem FC Mobile 24 Desember 2025: Klaim Mbappe dan Gems Melimpah
-
5 HP Wireless Charging Termurah Desember 2025: Mulai 2 Jutaan, Memori Ekstra Lega
-
Maksimalkan Kualitas, Peluncuran Game James Bond 007 First Light Ditunda
-
Oppo Reno 15 Versi Global Muncul di Geekbench, Chipset Lebih Rendah