Suara.com - Gerhana Bulan penumbra akan terjadi 11 Januari 2020 dan bisa diamati dari langit Indonesia. Gerhana ini terjadi karena Bumi memiliki dua bayangan, yaitu gelap (umbra) dan terang (penumbra). Ketika orbit Bulan berpotongan dengan Bumi, Bulan bisa masuk ke dalam bayangan umbra atau penumbra Bumi.
Jika seluruh permukaan Bulan masuk ke dalam bayangan umbra, maka akan terjadi gerhana Bulan total. Namun bila hanya sebagian Bulan yang masuk ke dalam bayangan umbra, maka akan terjadi gerhana Bulan parsial. Sedangkan, kejadian Bulan hanya masuk ke dalam bayangan penumbra, maka yang terjadi disebut gerhana Bulan penumbra.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), peristiwa yang hanya terjadi pada saat fase purnama ini akan dimulai pukul 17.05 UT pada 10 Januari 2020, yang berarti di Indonesia dimulai pukul 00.05 WIB pada 11 Januari 2020.
Berikut adalah fasenya:
Fase gerhana Bulan mulai: 00.05 WIB, 01.05 WITA, 02.05 WIT.
Fase puncak gerhana: 02.10 WIB, 03.10 WITA, 04.10 WIT.
Fase gerhana berakhir: 04.14 WIB, 05.14 WITA, 06.14 WIT.
Dengan melihat durasi gerhana itu, diketahui total keseluruhan durasi mencapai 4 jam 9 menit.
Menurut In The Sky, pada gerhana Bulan penumbra kali ini, sebanyak 89 persen wajah Bulan akan masuk ke dalam penumbra Bumi pada saat puncak gerhana terjadi. Tak hanya itu, jarak Bulan ke pusat Bumi sekitar 376 ribu km.
Saat gerhana ini terjadi, Bulan menjelang tiga hari sebelum perigee atau jarak terdekatnya dengan Bumi dan akan membuat Bulan muncul dengan ukuran relatif lebih besar. Diameter sudutnya sekitar 2,6 persen lebih besar dari rata-rata Bulan purnama.
Sejauh ini, seluruh proses gerhana bisa dilihat di Asia, Eropa, sebagian besar Afrika Timur, sebagian kecil Australia Barat, dan Samudera Hindia.
Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: Evakuasi Banjir, Vanessa Angel Pakai Seatbelt
BMKG mengatakan bahwa gerhana Bulan kali ini berasosiasi dengan gerhana Bulan penumbra yang terjadi pada 30 Desember 2001. Gerhana Bulan penumbra 11 Januari 2020 ini menjadi anggota ke-16 dari 71 anggota pada seri Saros 144. Gerhana Bulan penumbra akan terjadi kembali pada 21 Januari 2038.
Pengamat di Indonesia bisa mengamati gerhana Bulan penumbra secara langsung tanpa bantuan kacamata karena cahaya Bulan jauh lebih aman untuk diamati dengan mata telanjang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
21 Kode Redeem FC Mobile 16 September 2025, Jutaan Koin Cuma-Cuma untuk Perkuat Skuad
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Pernikahan yang Viral dan Mudah Dicoba
-
30 Kode Redeem FF 16 September 2025: Temukan Kostum Zombie Samurai di Dalamnya
-
Onic Jadi Tim Indonesia Pertama Lolos Grand Final FFWS SEA 2025 Fall Free Fire
-
Moto Pad 60 Lite Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Sejutaan
-
34 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 September 2025, Pemain Rating OVR 111 dan Jutaan Koin
-
35 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini: Klaim Boost XP, Unlock Elite Packs, dan Tambah Kekuatan Tim!
-
10 Prompt Bahasa Indonesia Buat Edit Foto Bareng Orang Tercinta yang Sudah Tiada
-
35 Kode Redeem FF Terbaru 15 September 2025: Dapatkan Skin, Bundle, dan Diamond Gratis!
-
39 Kode Redeem FF Terbaru 15 September 2025, Hadiah Bundle Plague Doctor dan Zombie Samurai