Suara.com - Penyebaran virus Corona (COVID-19) membuat sebagian besar pemerintah di berbagai negara menutup sekolah dan perkantoran serta meminta masyarakatnya untuk beraktivitas di rumah.
Hal ini membuat seluruh anggota keluarga berkumpul di dalam rumah. Lalu bagaimana dengan penerapan physical distancing yang disarankan WHO saat berada di dalam rumah dengan anggota keluarga?
Menurut pakar kesehatan masyarakat dari UNLV School of Public Health, gagasan tentang physical distancing antar anggota keluarga bukan berarti harus benar-benar menjaga jarak 1,5 hingga 2 meter. Physical distancing dalam kasus ini bisa bergantung pada situasi keluarga.
Jika ada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah di rumah, anggota keluarga yang lain harus lebih berhati-hati. Anggota keluarga lain harus membatasi kontak dan bertindak seolah-olah mereka berisiko terinfeksi dan mencuci tangan sebelum melakukan kontak langsung.
Anggota keluarga dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga harus menjaga jarak sekitar 1,8 kaki dari anggota keluarga lainnya jika memungkinkan. Lalu bagaimana jika seseorang di rumah telah terpapar virus Corona?
Dilansir laman Science Alert, Senin (30/3/2020), hal yang harus dilakukan pertama kali adalah melakukan karantina unruk menjaga kontak dengan orang lain sehingga jika selama masa karantina orang tersebut sakit, mereka tidak akan menyebarkan penyakit ke orang lain.
Orang yang terinfeksi mungkin dapat menyebarkan virus sebelum gejalanya dimulai, tetapi para ahli belum tahu seberapa besar kemungkinan mereka menulari orang lain dan kapan mereka menjadi menular. Inilah sebabnya mengapa orang yang terpapar penting melakukan physical distancing.
Selain menjaga jarak, orang yang terpapar juga harus menjaga kebersihan yang baik dan cuci tangan secara teratur. Hindari penggunaan barang-barang rumah tangga atau peralatan makan bersamaan dan bersihkan permukaan benda yang sering dipegang, seperti telepon, konsol game, remote, sakelar lampu, keran, dan gagang toilet, secara teratur.
Jika orang tersebut tidak terserang penyakit dalam waktu 14 hari setelah terpapar, orang itu kemungkinan negatif dan tidak perlu lagi melakukan karantina sendiri.
Baca Juga: Tertidur di Pinggir Jalan, Ojol Ini Dikira Terinfeksi Virus Corona
Sedangkan, jika ada anggota keluarga yang sakit dan menunjukkan gejala, orang yang merawat juga harus melindungi diri. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti melakukan isolasi orang yang sakit dari orang lain di ruang terpisah jika memungkinkan.
Selain itu, usahakan hanya satu anggota keluarga yang merawat orang tersebut untuk meminimalkan risiko penyebaran terhadap anggota keluarga lainnya.
Orang yang sakit juga harus menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk atau bersin, kemudian membuangnya. Jika cuaca memungkinkan, buka jendela untuk menambah ventilasi.
Pengguna harus melakuka hal tersebut sampai orang yang sakit membaik. Karena sulitnya tes COVID-19 dilakukan, orang yang merawat bisa menghentikan cara tersebut 72 jam setelah gejalanya hilang dan setidaknya tujuh hari berlalu sejak gejalanya pertama kali muncul.
Berita Terkait
-
Bukan Lockdown Atau Karantina, Wali Kota Bekasi Kenalkan Isolasi Kemanusian
-
Haru, Andrea Dian Rayakan Ultah Ganindra Bimo dari Ruang Isolasi
-
Detik-detik Tasikmalaya Terapkan Lockdown, Warga Cuma Bisa Pasrah
-
Kondisi Andrea Dian Terkini, Setelah Sepekan Diisolasi
-
3 Jamaah Positif Covid-19, Masjid di Taman Sari Karantina Ratusan ODP
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Penampakan Xiaomi 17 dan Xiaomi 17 Pro Beredar, Siap Debut 25 September 2025
-
Sharp Bangun Ekosistem Teknisi HVAC Masa Depan lewat Kompetisi AC Installer Championship 2025
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 22 September: Ada Bundle Trouble dan Tiket Luck Royale
-
Ilmuwan Temukan Mekanisme Biologis untuk Perkuat Tulang, Harapan Baru untuk Penderita Osteoporosis
-
Riset: Shopee Jadi Ecommerce Favorit Orang Indonesia 2025, Unggul Telak dari TikTok Shop dkk
-
8 Rekomendasi HP Rp2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik 2025, Spek Kencang untuk Semua Kebutuhan
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Ubah Foto Sendiri Ala Model Majalah
-
25 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 22 September 2025, Waktunya Borong Pemain Real Madrid Limited
-
3 HP Oppo Terbaru Rp2 Jutaan di September 2025: Fitur Canggih, Baterai Awet
-
18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 September: Ada Pemain 111 dan Ribuan Gems