Suara.com - Sebuah lubang ozon baru nan langka muncul di atas Arktika dan para ilmuwan menduga fenomena itu terjadi akibat suhu dingin yang tidak biasa pada atmosfer di atas Kutub Utama.
Lubang ozon itu, yang diamati dari luar angkasa dan dari darat dalam beberapa hari terakhir, memiliki ukuran tak biasa. Meski demikian ia diyakini tak akan membahayakan manusia, kecuali jika berpindah lebih ke selatan.
Para ilmuwan yakin lubang ozon itu akan hilang dalam beberapa pekan ke depan, demikian diwartakan The Guardian, Rabu (8/4/2020).
"Lubang itu adalah sebuah teka-teki geofisika," kata Vincent-Henri Peuch, direktur Copernicus Atmosphere Monitoring Service, sebuah lembaga pengamat cuaca di Eropa.
Lubang ozon tersebut disebabkan oleh pusaran kutub atau polar vortex tak lazim akibat suhu dingin dan dikombinasikan dengan zat-zat kimia perusak ozon di atmosfer seperti klorin serta bromin.
Tidak ada hubungan antara lubang ozon baru itu dengan wabah Covid-19 yang telah secara drastis menguragi polusi udara dan emisi rumah kaca, karena mayoritas manusia di Bumi kini mengurung diri di dalam rumah dan pabrik-pabrik berhenti beroperasi.
Juga terlalu awal untuk menyimpulkan bahwa polar vortex di Arktika yang tidak lazim berhubungan dengan krisis iklim atau bagian dari variasi cuaca stratosfer.
Peuch mengatakan bahwa suhu di kawasan itu sudah mulai lebih hangat dan karenanya mengurangi penipisan ozon. Lubang ozon itu sendiri diperkirakan akan hilang ketika udara di kutub utara bercampur dengan udara kaya ozon dari daerah yang lebih hangat di selatan.
Lubang ozon di Arktika sangat jarang terjadi, tetapi lubang ozon yang lebih besar di Antartika di Selatan sudah menyebabkan dunia resah selama 40 tahun terakhir.
Baca Juga: Studi: Marak Lockdown Covid-19, Gemuruh Bumi Berkurang
Pengurangan produksi zat kimia perusah ozon berkat disepakatinya Protokol Montreal 1987 oleh mayoritas negara di dunia. Tetapi berdasarkan laporan pada 2018, masih ada beberapa sumber zat kimia perusak ozon di China bagian timur.
Berita Terkait
-
Mengenal Bodo/Glimt Klub Kutub Utara yang Lolos Pertama Kali ke Liga Champions
-
NASA Temukan Simbol 'Star Trek' Bersinar di Lautan Es Laut Arktik, Apa Itu?
-
Mengapa Bumi Terus Berputar?
-
Pekerja Tewas Diserang Beruang saat Bekerja di Lokasi Terpencil di Kutub Utara, Insiden Fatal Kedua Sejak 2023
-
Pendaki Perempuan Pertama Indonesia Siap Jelajah Kutub Utara, Keren Banget!
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Nokia 130 Music dan Nokia 150 Music, Berdesain Vintage dan Ramah di Kantong
-
LG Edukasi Anak-anak Ubah Sampah Elektronik jadi Karya Bernilai
-
10 Twibbon Hari Tani Nasional: Keren dan Inspiratif, Langsung Pasang di Foto
-
Acer Perkenalkan Predator dan Nitro Series Terbaru : Laptop Gaming Tipis dengan Performa Buas!
-
7 Prompt Gemini AI Foto Bareng Ibu, Tampak Asli Bikin Terharu
-
45 Kode Redeem FF Terbaru 24 September 2025, Kesempatan Klaim M1887 dan M1014 Gratis
-
Acer Memperluas Rangkaian Laptop AI dengan Copilot+ PC Terbaru di Jajaran Swift dan Aspire 14 AI
-
Jadi Streamer Twitch Top 2025, Berapa Penghasilan Kai Cenat?
-
15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
-
Samsung Galaxy Tab A11 Resmi, Tablet Murah Harga Rp 2 Jutaan