Suara.com - Ilmuwan menemukan cara membuat teknologi kecerdasan buatan (AI), dapat menerjemahkan sinyal otak manusia menjadi teks utuh, tanpa mendengar kata tunggal yang diucapkan.
Penelitian yang dilakukan ahli bedah saraf Edward Chang dari Chang Lab UCSF ini menggunakan metode baru untuk memecahkan kode electrocorticogram, jenis pemantauan elektrofisiologis menggunakan elektroda yang ditempatkan langsung, pada permukaan otak terpapar untuk merekam aktivitas listrik dari korteks serebral.
Penelitian tersebut melibatkan empat pasien epilepsi yang mengenakan implan untuk memantau kejang yang disebabkan oleh kondisi medis. Tim UCSF melakukan eksperimen dengan meminta pasien membaca dan mengulangi sejumlah kalimat dengan keras, sementara elektroda mencatat aktivitas otak pasien selama latihan.
Data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam jaringan saraf yang menganalisis pola dalam aktivitas otak yang sesuai dengan tanda bicara tertentu, seperti vokal, konsonan, atau gerakan mulut.
Jaringan saraf lain mendekodekan representasi ini dan menggunakannya untuk mencoba memprediksi apa yang dikatakan. Tak hanya itu, sistem juga menghasilkan tingkat kesalahan kata (WER) dengan satu pasien hanya 3 persen dalam menerjemahkan sinyal otak menjadi teks.
Dalam penelitian yang diterbitkan di Nature Neuroscience, para ahli merincikan beberapa contoh kalimat referensi yang dikatakan para pasien, bersama dengan kata prediksi yang dihasilkan sistem. Meski tingkat kekeliruan hanya 3 persen, secara keseluruhan sistem ini dapat menjadi tolak ukur baru untuk penguraian aktivitas otak berbasis AI.
Dilansir laman Science Alert, Kamis (16/4/2020), penelitian di masa depan memungkinkan penggunaan AI seperti ini sebagai dasar prosthesis bicara, untuk membantu pasien yang kehilangan kemampuan atau kekuatan berbicara.
Berita Terkait
-
Ngeri, Dokter Temukan Kerusakan Sistem Otak pada Pasien Corona Covid-19
-
Perkembangan Teknologi Mechatronics, Sistem Pembentuk AI dan SmartHome
-
Google Nest Mini, Smart Speaker Dibekali Google Assistant
-
Berkat Temuan Canggih, Orang Kaya Kini Bisa Hidup Selamanya
-
Tantangan Break Skull Kembali Makan Korban, Remaja Pria Alami Gegar Otak
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember 2025, Ada MP40 Cobra dan Bundle Anniversary Gratis
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan Rank Up Gratis
-
Render Anyar Motorola Edge 70 Ultra: Ada Varian Carbon dan Martini Olive
-
Ubisoft Akuisisi Game MOBA Milik Amazon, Kreator Rainbow Six Siege Kembali
-
HP Murah Realme Narzo 90 Debut: Desain Mirip iPhone, Usung Baterai 7.000 mAh
-
4 Tablet RAM 8 GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking Kerja Harian
-
iQOO Tancap Gas Sepanjang 2025, Siap Jadi Penentu Arah Smartphone Berperforma Tinggi di 2026
-
5 HP Spek Dewa Diskon Besar Desember 2025: Cocok Buat Game Berat dan Fotografi
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Operator Seluler Klaim Siap Tempur
-
Pakai Snapdragon 6 Gen 3, Segini Skor AnTuTu Redmi Note 15 5G Global