Suara.com - Sejak virus corona mewabah, para ahli terus berlomba-lomba untuk menemukan vaksin yang bisa mengobati Covid-19. Namun, beberapa ahli memperingatkan bahwa vaksin Covid-19 kemungkinan tidak tersedia hingga 2036.
Mereka mengatakan, kegiatan pemindahan mikroorganisme baik berupa bakteri maupun jamur dari tempat atau sumber asalnya ke medium baru yang telah dibuat dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi dan aseptis, atau yang biasa dikenal dengan inokulasi, tidak akan siap dalam waktu satu tahun.
Bahkan, pakar penyakit menular dari Amerika Serikat (AS), dr. Anthony Fauci menyebut bahwa vaksin tidak akan tersedia minimal 12 hingga 18 bulan ke depan.
Menurutnya, vaksin Covid-19 bisa saja ditemukan pada Januari 2021 mendatang. Hanya saja, agar memberikan efek yang lebih signifikan, vaksin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dipersiapkan.
Sebagaimana dikutip laman Mirror, Senin (4/5/2020), banyak perusahaan medis yang berharap untuk segera memiliki vaksin virus corona pada Agustus 2021 mendatang.
Kendati demikian, para ahli sudah memperingatkan bahwa ada kemungkinan butuh waktu hingga 20 Mei 2036 sampai produk vaksin tersebut bisa dikomersialkan dan dijual kepada masyarakat umum. Seandainya dipercepat pun, paling mentok maju sekitar dua hingga empat tahun.
Di sisi lain, para ahli juga menyiapkan alternatif lain dengan mengambil sampel pada teknologi eksperimen vaksin yaitu, Messenger RNA (mRNA). Hanya saja, vaksin mRNA sendiri belum bisa diproduksi untuk masyarakat luas.
Vaksin ini juga dapat disuntikkan pada manusia menggunakan antigen khusus untuk merangsang produksi antibodi pada tubuh. Konon, penggunaan vaksin mRNA akan jauh lebih cepat untuk diproduksi.
Meskipun belum teruji secara klinis, namun para ahli berharap agar vaksin mRNA dapat berguna sebagai senjata ampuh untuk melawan Covid-19.
Baca Juga: Bikin Gemas, Induk Kucing Ini Bawa Anaknya yang Sakit ke UGD
Sialnya, masalah tidak berhenti sampai di situ saja. Jika para ahli bekerja sama dan mempercepat pengembangan vaksin, perkara selanjutnya yang menanti adalah ketika mengumumkannya ke masyarakat umum.
Pasalnya, negara yang pertama kali memproduksi vaksin punya hak untuk memprioritaskan warganya terlebih dahulu sebelum disebarkan ke seluruh dunia.
Selain itu, pembuat vaksin juga harus mengimbangi permintaan vaksin dengan alat pelindung untuk pengirimannya, misalnya botol. Apalagi, memobilisasi vaksin ke setiap negara di dunia akan menjadi pekerjaan yang menguras waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit.
Berita Terkait
-
Bill Gates: Pengembangan Vaksin Covid-19 Adalah yang Tercepat di Dunia
-
Vaksin Gratis untuk Hentikan Pandemi Covid-19, Mungkinkah Terjadi?
-
Hentikan Pandemi Covid-19, Bill Gates Sebut Dunia Butuh 7 Miliar Vaksin
-
India Mulai Produksi Vaksin Covid-19 yang Baru Terbukti Manjur pada Monyet
-
Kabar Baik, Hasil Uji Coba Remdesivir Vaksin Corona Tunjukkan Efek Positif
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8
-
Makin Mudah, Final Fantasy 7 Remake Hadirkan 'Easy Mode' di Switch 2 serta Konsol
-
HP Murah Vivo Y21d Lolos Sertifikasi di Indonesia, Fitur Tahan Banting
-
NVIDIA Suntik Puluhan Triliun Rupiah, Harga Saham Intel Langsung Meroket
-
Redmi Pad 2 Pro: Bocoran Spesifikasi Gahar, Baterai 12.000 mAh, Siap Meluncur Minggu Depan?
-
Tencent Tuduh Sony Memonopoli Game usai Digugat, Sebut Horizon Tidak Orisinal
-
Telkomsel Pertajam Kepiawaian Generasi Muda Manfaatkan Teknologi AI lewat IndonesiaNEXT Summit 2025
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 19 September 2025: Ada Skin Scar, XM8, dan Diamond
-
GoTo Kantongi Rp 4,65 Triliun Siap Ekspansi dan Dorong Pertumbuhan Ekosistem Digital