Suara.com - Kabar baik datang dari penelitian vaksin untuk membasmi pandemi virus corona covid-19, Remdesivir. Vaksin yang dibuat Gilead Sciences ini kabarnya menunjukkan efek positif saat pengujiannya.
Dikutip dari CNN, para peneliti merilis beberapa kabar baik tentang pengobatan virus corona hari Rabu (29/04), bahwa obat eksperimental remdesivir dapat membantu pasien pulih lebih cepat dari infeksi.
Mendengar hal tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) berencana untuk mengumumkan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin remdesivir ini.
Menurut seorang pejabat senior administrasi, otorisasi dapat dilakukan segera setelah hari Rabu.
Dalam sebuah pernyataan kepada CNN, FDA mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan Gilead Sciences tentang pembuatan obat untuk pasien.
"Sebagai bagian dari komitmen FDA untuk mempercepat pengembangan dan ketersediaan pengobatan COVID-19 yang potensial, agensi tersebut telah terlibat dalam diskusi dengan Gilead Sciences mengenai pembuatan remdesivir yang dapat digunakan untuk pasien secepat mungkin, sebagaimana diperlukan," ujar juru bicara FDA Michael Felberbaum.
Penelitian yang didanai pemerintah AS ini menemukan bahwa pasien yang memakai vaksin remdesivir pulih lebih cepat daripada pasien yang tidak menggunakannya.
Kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular optimis mengenai hasil uji coba tersebut.
"Data menunjukkan bahwa remdesivir memiliki dampak positif yang jelas, signifikan, dalam memangkas waktu pemulihan," jelas Dr. Anthony Fauci saat pertemuan di Gedung Putih dengan Presiden Donald Trump, dikutip dari CNN.
Baca Juga: Perusahaan Jerman Mulai Uji Coba Calon Vaksin Covid-19 ke Sukarelawan
"Meskipun peningkatan 31% sepertinya tidak 100%, itu adalah bukti konsep yang sangat penting. Apa yang telah dibuktikan adalah bahwa obat dapat menahan virus ini." tambah Dr. Anthony Fauci.
Hasil dari uji coba awal menunjukkan remdesivir mempercepat waktu pemulihan pasien virus corona dari 15 hari menjadi 11 hari.
Reaksi tersebut diklaim mirip dengan efek obat influenza yakni Tamiflu terhadap flu. Tamiflu juga tidak menyembuhkan pasien dengan cepat, tetapi dapat mengurangi berapa lama mereka sakit.
Remdesivir juga dikabarkan dapat mengurangi risiko kematian pada pasien COVID-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah