Suara.com - Gubernur Negara Bagian California Gavin Newsom menyebut bahwa salon kuku adalah sumber penyebaran Covid-19 paling masif di wilayahnya.
Pernyataan tersebut ia sampaikan bersamaan dengan sejumlah negara bagian AS yang sudah membuka lockdownnya. Para pemerintah di sana juga mengizinkan para manicurist untuk membuka praktik mereka kembali.
Sebelumnya, Newsom sudah mengumumkan empat fase rencana untuk membuka akses California. Kegiatan ekonomi dan bisnis di kawasan super padat itu telah dimulai pada Jumat lalu (8/5/2020).
Namun tidak seperti kebanyakan negara bagian lainnya, Gubernur California tidak mengizinkan salon kuku untuk beroperasi lagi. Mereka harus lebih bersabar menunggu karena Newsom baru mengeluarkan izin pembukaan salon kuku pada fase ketiga pembukaan lockdown.
Sementara itu, California masih berada di fase 1 menuju fase 2. Bahkan, penyebaran Covid-19 di salon kuku ini menjadi sorotan bagi gubernur. Dia khawatir hal yang sama akan terulang bila salon kuku dibuka kembali.
"Semua ini dimulai di negara bagian California, komunitas pertama yang menyebar, di salon kuku. Aku sangat khawatir tentang itu," ungkapnya seperti dilansir laman Mirror, Minggu (10/5/2020).
Keputusan gubernur juga didukung oleh ahli kesehatan di negara bagian tersebut dengan memasukkan salon kuku ke dalam zona merah. Pasalnya, salon kuku dinilai sebagai kegiatan bisnis yang berpotensi tinggi menyebarkan virus corona.
Atas keputusan ini, seorang pemilik salob kuku di Oakland, California, yang bernama Michelle Saunders James, merasa kaget karena tidak mengira salon kuku dianggap pusat penyebaran Covid-19.
Dia mengatakan belum mendengar apa pun dari pejabat kesehatan maupun Asosisasi Salon dan Kosmetologi California tentang wabah Covid-19 yang berasal dari salon kuku.
Baca Juga: Awas! WeChat Pantau Pesan Pengguna Internasional
"Seandainya mereka tahu, ini adalah situasinya, sama sekali tidak ada informasi yang dikirim kepada setiap orang yang merawat kuku di industri ini. Sangat menakutkan mendengarnya," ujar James.
Berita Terkait
-
WHO: Pasar di Wuhan Berperan dalam Penyebaran Virus Corona
-
WHO Beri Misi Baru kepada China, Berhubungan dengan Wabah Virus Corona
-
Pemerintah Jepang Setuju Gunakan Remdesivir untuk Obati Pasien COVID-19
-
Bisakah Pendingin Udara Menyebarkan Virus Corona Covid-19?
-
Lockdown Dilonggarkan, 85 Juta Warga China Berwisata
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis