Suara.com - Para ilmuwan berhasil membuat perangkat baru yang dapat menghasilkan bahan bakar hidrogen menggunakan air dan sinar Matahari sebagai sumber listrik. Dengan menggunakan elektroda katalitik dan sel surya perovskite, alat pintar ini dapat mencapai tingkat efisiensi sinar Matahari ke hidrogen setinggi 6,7 persen.
Meskipun masih terlalu dini untuk mulai menerapkan ke semua mobil dalam pemakaian sel bahan bakar hidrogen nol-emisi, para ilmuwan mengatakan bahwa seharusnya relatif mudah untuk meningkatkan teknologi dalam penggunaan yang lebih luas.
"Konsepnya secara luas mirip dengan daun buatan. Apa yang kita miliki adalah modul terintegrasi yang mengubah sinar Matahari menjadi listrik yang menggerakkan reaksi elektrokimia. Ini menggunakan air dan sinar Matahari untuk mendapatkan bahan bakar kimia," ucap Jun Lou, salah satu ilmuwan dari Rice University di Texas, seperti dikutip laman Science Alert, Senin (11/5/2020).
Perovskite adalah sejenis mineral yang sedang populer di industri tenaga surya karena menjanjikan hasil yang lebih baik, daripada panel surya silikon jika dimanfaatkan dengan benar. Dalam perangkat ini, perovskite digunakan untuk menggerakkan katalis untuk memecah air menjadi oksigen dan hidrogen.
Ilmuwan pun mengaku perangkat ini tidak membutuhkan banyak biaya. Cara kerjanya berpusat pada metode enkapsulasi yang digunakannya, di mana para ilmuwan menambahkan film polimer di sekitar perovskite, melindunginya dari kerusakan jika terendam air.
Saat melindungi sel surya, polimer juga memungkinkan sinar Matahari masuk dan berfungsi sebagai isolator antara sel dan elektroda.
"Perangkat memiliki sistem yang cerdik, kita berpotensi dapat membuat sumber energi mandiri. Bahkan ketika tidak ada sinar Matahari, kita dapat menggunakan energi yang tersimpan dalam bentuk bahan bakar kimia. Kita dapat menempatkan produk hidrogen dan oksigen dalam tangki terpisah dan menggabungkan modul lain seperti sel bahan bakar untuk mengubah bahakan bakar itu kembali menjadi listrik," tambah Lou.
Para ahli masih bereksperimen dengan menggunakan perovskite dan bahan-bahan lainnya secara bersamaan untuk mencoba dan meningkatkan jumlah listrik yang dapat dihasilkan dari Matahari. Penemuan ini telah ditulis dalam laporan penelitian yang dipublikasikan di ACS Nano.
Baca Juga: Ilmuwan Peringatkan Sampel Mars Bisa Bawa Virus Alien ke Bumi
Berita Terkait
-
Ilmuwan Sebut Film Jurassic Park Salah soal Cara Berburu Raptor
-
Ilmuwan Sebut Wabah Terburuk dalam Sejarah, Tidak Separah Diperkirakan
-
Ilmuwan Ungkap Penyebab Gelapnya Gerhana Bulan 1.000 Tahun Lalu
-
Ilmuwan: Mencegah Produksi Testosteron Bisa Mengurangi Kematian Covid-19
-
Ilmuwan Ungkap Misteri Penyebab Ledakan Terbesar di Dunia
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bintang Harry Potter dan GOT Bergabung di Serial TV Tomb Raider
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Desember: Klaim Henry, Fabregas 114, dan Gems
-
Tiruan Game Horizon Ditarik dari Steam: Babak Akhir Pertarungan Sony vs Tencent?
-
60 Kode Redeem FF Aktif 21 Desember 2025: Garena Bagi Diamond Gratis dan Bundle Spesial
-
Bocoran Harga Redmi Note 15 5G di Pasar Asia Beredar, Diprediksi Lebih Mahal
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari