Suara.com - Tak banyak yang tahu, Saturnus ternyata menyimpan badai luar biasa yang berada di bawah awan berbentuk heksagonal.
Mekanisme pasti untuk bentuk yang tidak biasa ini masih belum jelas tetapi ilmuwan memiliki beberapa ide tentang itu.
Para peneliti berpikir bahwa wilayah tersebut memiliki sistem lapisan kabut yang paling luas yang pernah diamati di Tata Surya.
Kutub Utara dan juga lingkungan Saturnus mungkin bisa dikategorikan sebagai salah satu tempat paling berbahaya di Tata Surya.
Planet Saturnus yang memiliki luas 10 kali lebih besar dari Bumi ternyata menyimpan deretan badai mematikan.
Penelitian awal mengenai Saturnus bahkan menyebutkan bahwa planet ini memiliki petir raksasa di mana kekuatannya 1.000 kali lebih besar jika dibandingkan petir di Bumi.
Dalam menganalisa dan melakukan hipotesa baru, ilmuwan menggunakan data yang direkam oleh pesawat luar angkasa Cassini di tahun 2015 dan data tambahan dari teleskop Hubble.
Gambar resolusi tinggi yang diambil oleh misi Cassini telah mengungkapkan lapisan-lapisan dalam struktur gelombang aneh yang mengelilingi Kutub Utara Saturnus.
Awan yang berada di atas Kutub Utara Saturnus berbentuk heksagon yang berarti kisa bisa melihat pola hampir sempurna dari suatu segi enam pada pucuk planet.
Baca Juga: Hari Bumi, Ketahui 7 Fakta Menarik Tentang Planet yang Kita Tempati!
Suhu di Saturnus yang mampu menciptakan badai super besar juga tak main-main.
Komposisi kimianya eksotis bagi kita karena suhu rendah di atmosfer Saturnus berkisar antara 120 dan 180 derajat Celcius di bawah nol.
Pada bagian kutub, terdapat aliran jet super cepat di dalam gelombang planet raksasa di mana angin mencapai kecepatan maksimum sekitar 400 kilometer per jam.
Pola heksagon ternyata menyimpan tujuh lapisan kabut yang bertumpuk di atas awan, dengan setiap lapisan berkisar antara 7 dan 18 kilometer tebalnya.
"Gambar-gambar Cassini telah memungkinkan kita untuk menemukan bahwa, seperti sandwich yang telah dibentuk, segi enam memiliki sistem berlapis-lapis setidaknya tujuh lapisan kabut yang memanjang dari puncak awan ke ketinggian lebih dari 300 km di atas mereka," kata penulis penelitian bernama Profesor Agustín Sánchez-Lavega dari University of the Basque Country dalam rilis resminya.
Penelitian mengenai pola heksagon pada Kutub Utara Saturnus telah diterbitkan di jurnal Nature Communication.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Xiaomi 15T Series Resmi Perdana Dijual Serentak di 14 Kota: Rasakan Mobile Photography Profesional
-
11 Kode Redeem FF Terbaru 4 Oktober 2025, Banjir Skin Gratis dan Emote Sultan
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025: Skuad Auto Gacor, Klaim Ballon d'Or
-
7 Prompt Gemini AI Foto Malam Mingguan Bareng Pacar di Tempat Romantis
-
Daftar HP Rp1 Jutaan Oktober 2025: Ramah di Kantong, Spek Tetap Berjaya
-
Sony Luncurkan FE 100mm F2.8 Macro GM OSS: Lensa Makro Telefoto Medium Pertama dalam Seri G Master
-
Isu Jual Beli Hp Wajib Balik Nama, Kemkomdigi Sebut Daftar IMEI Tidak Wajib
-
4 Deretan Fakta Wacana Beli HP Bekas Kayak Beli Motor, Mesti Balik Nama Biar Aman?
-
Apa Dampak Usai Izin TikTok Dibekukan Pemerintah, Masih Bebas Bikin Konten?
-
Ini Bukti Peluncuran Oppo Find X9 dan Find X9 Pro Makin Dekat