Suara.com - Semenjak terjadinya pandemi virus Corona (Covid-19), momentum Idul Fitri seperti berkumpul bersama keluarga dan mengunjungi kerabat, jauh lebih terbatas, hingga tradisi belanja lebaran sekarang bergeser secara online.
Lebih banyak orang melakukan berbelanja online, maka semakin banyak pula target yang menggoda para pelaku kejahatan siber. Dalam situasi seperti itu, setiap orang harus mengetahui kemungkinan adanya tindak kejahatan siber.
Menurut data Kaspersky pada kuartal pertama 2020 (Januari-Maret) di Indonesia, menunjukkan bahwa 25,7 persen pengguna komputer hampir terpengaruh oleh ancaman berbasis web.
Ancaman penjelajah web adalah metode utama untuk menyebarkan program berbahaya, seperti mengeksploitasi kerentanan di peramban dan plugin serta rekayasa sosial. Namun, statisik itu sebenarnya mengungkapkan perubahan lebih baik dalam lanskap ancaman di Indonesia, dibandingkan periode yang sama tahun lalu di mana jumlah ancaman web sebesar 30,1 persen.
Angka tersebut sekaligus menempatkan Indonesia di peringkat ke-46 di dunia, dalam hal bahaya yang terkait dengan berselancar di web. Tetapi perubahan positif ini tidak bisa dijadikan alasan pengguna untuk melonggarkan kewaspadaan. Pasalnya, sedikit kelalaian akan menjadi celah bagi para pelaku, terutama selama momentum besar seperti Idul Fitri.
Selain ancaman web, hal lain yang perlu dipertimbangkan saat berbelanja online adalah keamanan sistem pembayaran pengguna. Pada 2019, Kaspersky menemukan spesimen pertama malware keuangan seluler yang menunjukkan peningkatan otonomi.
Hingga saat itu, dua metode telah digunakan untuk mencuri uang dari rekening bank, pertama melalui SMS banking di pihak korban. Ini merupakan teknik pencurian otonom yang hanya memerlukan informasi tentang penerima transfer.
Kedua, dengan mencuri kredensial perbankan online, para pelaku akan menampilkan jendela phishing pada perangkat korban, yang meniru halaman login bank dan memutar kredensial korban. Metode kedua telah menjadi cara yang paling banyak digunakan dalam beberapa tahun terakhir.
Kaspersky juga menemukan 106 paket instalasi untuk Trojan mobile banking di Indonesia di sembilan bulan pertama pada 2019. Itu menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar negara dengan pangsa pengguna yang terkena ancaman malware mobile dengan persentasi 35,12 persen.
Baca Juga: Terungkap, Ini Nama Earphone TWS Pertama Poco
Indonesia berada di posisi 6, setelah Iran, Pakistan, Bangladesh, Algeria, dan India. Sementara peringkat 7 hingga 10 diduduki Nigeria, Tanzania, Saudi Arabia, dan Malaysia.
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbanyak, menjadikan Idul Fitri sebagai bagian dari perayaan suci masyarakatnya. Tidak mengherankan, para pelaku kejahatan siber pun menganggapnya demikian," ucap Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager untuk Indonesia di Kaspersky, dalam keterangan pers yang diterima Suara.com.
Untuk menghindari menjadi korban kejahatan siber selama berbelanja onlien saat Idul Fitri, berikut lima tips yang dapat dilakukan:
1. Menjaga pribvasi online pengguan dengan sebaik-baiknya. Hanya bagikan atau izinkan akses menuju informasi pengguna dengan pihak ketiga jika benar-benar diperlukan. Hal ini untuk meminimalkan informasi jatuh ke tangan yang salah.
2. Jangan pernah klik tautan asing mencurigakan yang dikirimkan kepada pengguna melalui teks, aplikasi SMS, atau platform lainnya.
3. Selalu periksa orisinalitas situs web atau toko online yang diakses. Pastikan untuk memeriksa ulasan belanja online untuk memutuskan apakah aman atau tidak, sebelum pengguna memasukkan informasi kartu kredit.
Berita Terkait
-
Targetkan UKM, 192 Ribu Upaya Phising Terdeteksi di Indonesia
-
7 Tips Bermain Game Tanpa Ngelag di Komputer Windows 10
-
Waduh, Pandemi Bikin Karyawan Nonton Porno dari Perangkat Kerja
-
Tanggapi Kebocoran Data Pelanggan E-Commerce, Ini Tips dari Kaspersky
-
5 Tips Menjaga Orang Tua Tetap Aman di Dunia Online
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Teknologi Bertemu Seni: SMARTFREN Malam 100 Cinta 2025 Tampilkan Orkestra Digital untuk Negeri
-
Pemerintah Diminta Siap Hadapi AI, dari SDM hingga Perkuat Keamanan Siber
-
Garmin Instinct Crossover AMOLED: Perpaduan Ketangguhan dan Keanggunan dalam Satu Smartwatch Hybrid
-
Redmi Turbo 5 Bakal Lebih Tangguh dengan Baterai Jumbo
-
Microsoft Dikecam Akibat Fitur Gaming Copilot yang Langgar Privasi
-
Komdigi Target 38 Kabupaten/Kota Punya Kecepatan Internet 1 Gbps di 2029, Ini Caranya
-
3 Cara Menghubungkan iPhone ke PC, Mudah dan Cepat untuk Transfer Data
-
BRIN Gelar INARI EXPO 2025: Dorong Kolaborasi dan Riset untuk Ekosistem Inovasi Berkelanjutan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Oktober: Klaim 60.000 Token dan 9.500 Gems di Hari Sumpah Pemuda
-
Spesifikasi Moto G06 Power: HP Murah Sejutaan dengan Baterai Jumbo 7.000 mAh