Beberapa pengamat di AS melihat bahwa dekrit Donald Trump itu tidak memiliki kekuatan, karena tidak mengubah undang-undang federal di AS dan memang hanya sebuah bentuk drama politik.
Buktinya Trump sendiri, setelah uring-uringan dan mengluarkan dekrit, masih bercuap-cuap di Twitter. Ia memiliki follower sekitar 80 juta orang.
Beberapa cuitannya hari ini adalah soal demonstrasi berujung bentrok di Minneapolis, AS. Demonstrasi itu digelar sebagai protes atas pembunuhan George Floyd, seorang warga kulit hitam, oleh polisi setempat.
Dalam cuitannya itu Trump memperingatkan pada demonstran bahwa ia akan mengerahkan militer protes di wilayah itu semakin tak terkendali.
"Ketika penjarahan dimulai, penembakan akan dimulai," tulis Trump. Sejumlah analis yakin kata-kata itu dikutip sang presiden dari Walter Headley, mantan kepala polisi Miami dikenal kontroversial karena memicu huru-hara rasialis di wilayah tersebut pada dekade 1960an.
Dua jam setelah cuitan itu mengudara, Twitter langsung menyembunyikannya. Jika akun Trump dibuka, cuitan itu tak muncul dan ditutupi oleh pengumuman berbunyi, "Tweet ini melanggar Aturan Twitter soal mengagungkan kekerasan. Akan tetapi, Twitter menilai bahwa tweet ini masih dapat dibaca karena merupakan bagian dari kepentingan publik."
Kembali kena sanksi dari Twitter, Trump kembali mengamuk di, tentu saja, Twitter. Ia menuding bahwa Twitter sebagai perusahaan prokomunis, perpanjangan tangan China, dan Partai Demokrat. Semua tudingan itu belum bisa ia buktikan. [The Guardian/NPR/CBC]
Berita Terkait
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
-
Robert De Niro Keluarkan Peringatan Keras, Anggap Trump Ancaman Terbesar Bagi Demokrasi AS
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Donald Trump Ancam Pindahkan Venue Piala Dunia 2026, Ini Penyebabnya
-
Berapa Kekayaan Eric Trump yang Ingin Ditemui Prabowo Subianto?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Baru Rilis, Game Jurassic World Evolution 3 Dapat Review Positif
-
Spesifikasi iQOO 15: Andalkan Snapdragon 8 Elite Gen 5, Skor AnTuTu Tembus 4 Juta
-
39 Kode Redeem FF Terbaru 22 Oktober 2025, Hadiah Timnas Indonesia Lengkap hingga Skin Unik
-
LFP Innovation Day 2025: Epson Luncurkan SureColor SC-S9130, Akurasi Tinggi Industri Signage Pro
-
12 Kode Redeem FC Mobile 22 Oktober 2025, Siap-siap Event Baru Menanti
-
Salah Satu Seri Game Angry Birds Gagal, Rovio PHK Puluhan Karyawan
-
Awas! Nonton Demon Slayer Gratis Bisa Jadi Jebakan Penjahat Siber!
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
-
Whoop Band vs Smartwatch: Mana yang Terbaik untuk Pantau Kesehatan?
-
SIPD ASN Punya Fitur Apa Saja: Cek Bedanya dengan Info GTK