Suara.com - Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, mengatakan aplikasi untuk melacak infeksi Virus Corona (Covid-19) siap diluncurkan ke publik pada pekan ini.
Setelah penundaan untuk memastikan teknologi bluetooth bisa beroperasi di jarak yang benar, pemerintah Jerman mengatakan aplikasi ini akan menjadi alat penting untuk membantu menghindari gelombang infeksi kedua.
"Aplikasi akan tiba minggu ini," kata Jens Spahn kepada stasiun televisi ARD, seperti dikutip dari The Star Phoenix pada Senin (15/6/2020).
Menurut laporan media Jerman, aplikasi itu akan diluncurkan pada Selasa, tetapi Jens Spahn menolak untuk memberikan konfirmasi.
Aplikasi ini bekerja menggunakan radio jarak pendek bluetooth untuk mendeteksi dan menghubungi orang yang berisiko terinfeksi Virus Corona. Perangkat tidak bergantung pada database terpusat. Dalam pengerjaannya, Deutsche Telekom dan perusahaan perangkat lunak SAP pun terlibat.
Jens Spahn juga mendesak orang-orang yang ingin berlibur untuk menangguhkan rencana itu, setelah kontrol perbatasan Eropa dilonggarkan. Ia meminta masyarakat untuk berpikir kembali apakah perjalan mereka penting dan harus dilakukan.
"Kami membutuhkan keseimbangan yang tepat," tambah Jens Spahn, menyoroti pertemuan massal dan layanan gereja telah menyebabkan penyebaran virus dengan cepat.
Berkat pengujian skala besar, sistem kesehatan yang kuat dan tindakan lockdown yang diterapkan pada pertengahan Maret 2020 membuat Jerman berhasil menjaga angka kematian akibat Covid-19 relatif rendah jika dibandingkan dengan negara lain.
Catatan dari Redaksi: Mari bijaksana menerapkan aturan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, sekitar 2 m persegi, dan selalu ikuti protokol kesehatan tata normal baru. Gunakan masker setiap keluar rumah dan jaga kebersihan diri terutama rutin cuci tangan. Selalu saling dukung dan saling jaga dengan tidak berdiri berdekatan, menggerombol, serta mengobrol, dalam mengatasi pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCovid-19. Informasi seputar Covid-19 bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119
Baca Juga: Pemeriksaan Diperluas, Kasus Positif Covid-19 Juga Akan Terus Bertambah
Berita Terkait
-
Mengintip Museum Papua yang Dikunjungi Anies Baswedan di Jerman, Punya Ratusan Artefak
-
Dua Aplikasi Pesan Jadi Sarang Penipuan Online: 67 Persen Scam Dikirim!
-
Skandal Impor Pakaian Bekas Ilegal: Malaysia dan China 'Hilang' dari Catatan Pemerintah, Kok Bisa?
-
Drama China Laris: Pendapatan Capai Rp156 Triliun, Lampaui Box Office Lokal
-
Instagram Hadirkan Fitur Watch History untuk Reels
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Adu Spesifikasi iPhone 17 Pro Max vs Xiaomi 17 Pro Max versi David Gadgetin
-
Mengenal Fitur 'Pin' pada Pinterest: Diduga Jadi Wadah Hamish Daud Selingkuh
-
7 Karakter Ini Terlalu Overpowered di Game Fighting, Siapa Saja?
-
58 Kode Redeem FF Terbaru 3 November: Ada Green Flame Draco dan Skin Gloo Wall Gratis
-
Apakah di Pinterest Bisa Chattingan? Ini Daftar Fitur yang Perlu Kamu Tahu
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 2 November: Klaim Sihir Lengkung dan 20.000 Gems
-
Dapatkan Peringkat ESRB, Silent Hill 2 Remake Segera Hadir ke Xbox Series X/S
-
Kronologi EO MTQ di Aceh Kabur, Sosok Pemilik PT Qpro Creasindo Viral
-
7 HP Murah dengan Baterai 6000 mAh, Harganya Cuma Rp 1 Jutaan
-
Benarkah Ada Bocoran Soal TKA Meski Diacak Komputer?