Suara.com - Seorang lelaki berinisial RFS menderita kelainan otak degeneratif yang langka, di mana ia tidak dapat melihat dan mengidentifikasi angka-angka numerik dua hingga sembilan.
Jika ia diberikan gambar angka delapan dan diminta untuk mengilustrasikan seperti apa yang dilihatnya, lelaki itu menggambar garis-garis yang berantakan. Namun, ia mampu mengidentifikasi huruf dan simbol lainnya untuk angka satu dan nol seperti biasa.
Studi kasus telah memberikan para ilmuwan kognitif dari Universitas Johns Hopkins dengan wawasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tentang cara kerja otak bagian dalam. Mengejutkannya, temuan para ahli menunjukkan bagaimana manusia mampu memproses informasi kompleks yang belum tentu disadari.
RFS sebelumnya adalah seorang ahli geologi teknik berusia 60 tahun. Ia pertama kali mulai melihat gejala yang tidak biasa pada akhir 2010 setelah menderita sakit kepala, kehilangan penglihatan, dan kelupaan. Pada Agustus 2011, ia benar-benar tidak dapat mengenali, memberi nama, menyalin, atau memahami angka dua hingga sembilan, terlepas dari bagaimana angka itu dijadikan, misalnya enam, 466, atau A6.
RFS mencatat bahwa setiap kali ia melihat angka-angka, pengaturan acak dari coretan-coretan abstrak baru akan dirasakannya, artinya ia tidak bisa belajar mengidentifikasi angka-angka dari bentuk yang terdistorsi.
"RFS menemukan masalah yang cukup membuat frustrasi. Dia orang yang sangat ulet dan pintar, dan mampu mengambil alternatif dan beradaptasi dengan 'masalah digit' dengan cukup baik. Dia mengalami kesulitan membuat beberapa dokter untuk menganggapnya serius pada awalnya, jadi dia berharap penelitian kami akan menunjukkan kepada orang-orang bahwa bahkan defisit yang sangat luar biasa dapat memiliki penjelasan ilmiah," ucap Teresa Schubert, penulis utama penelitian dari Cognitive Neuropsychology Laboratory di Universitas Harvard, seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (26/6/2020).
Para ilmuwan mempelajari gelombang RFS dengan electroencephalography dan mengungkapkan bahwa ia sedang memproses informasi visual yang tidak disadarinya. RFS diminta untuk melihat nomor dengan wajah manusia yang tertanam di dalamnya.
Meskipun ia tidak dapat mengidentifikasi wajah yang tertanam dalam angka, otaknya mendeteksi adanya wajah. Padahal, aktivitas otaknya tercatat sama seperti ketika ia ditunjukkan wajah yang bisa dia lihat dengan jelas.
Dalam percobaan kedua, RFS ditunjukkan gambar angka yang memiliki kata-kata yang melekat padanya. Dia tidak menyadari kata-kata itu, namun pemindaian otak mengungkapkan bahwa sistem sarafnya mengenali kata-kata itu.
Baca Juga: Fenomena Langka, Badak Bercula Satu Terekam Muncul di Pantai Ujung Kulon
Menurut para ahli, semua ini memiliki beberapa implikasi yang sangat menarik. Sebelumnya diasumsikan bahwa kesadaran visual sangat dicerminkan oleh aktivitas saraf yang kompleks.
Namun, kasus RFS menunjukkan bahwa pada kenyataannya, proses kompleks untuk mendeteksi dan mengidentifikasi wajah, kata-kata, atau rangsangan visual lainnya tidak selalu terkait dengan kesadaran seseorang.
"Setidaknya ada dua langkah yang harus terjadi agar anda sadar melihat sesuatu, yaitu otak anda harus mendeteksinya dan otak anda harus melakukan pemrosesan tambahan untuk membawa benda yang anda deteksi ke dalam kesadaran anda. Untuk RFS, proses kedua itu tidak berfungsi ketika angka hadir," tambah Schubert.
Penelitian ini telah dilaporkan dalam Proceedings of the National Academy of Science.
Berita Terkait
-
Mengenal Aphantasia, Kondisi yang Membuat Orang Tidak Bisa Berimajinasi
-
150 Ekor Gajah Botswana Ditemukan Mati dalam Keadaan Misterius
-
WHO: Penularan Virus Corona dari Orang Tanpa Gejala Sangat Langka
-
Ngeri! Dokter Temukan Kabel Charger di Dalam Kandung Kemih Seorang Lelaki
-
Idap Penyakit Langka, Bayi Ini Terlahir dengan Dua Mulut
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
Maksimalkan Kualitas, Peluncuran Game James Bond 007 First Light Ditunda
-
Oppo Reno 15 Versi Global Muncul di Geekbench, Chipset Lebih Rendah
-
Teknologi Hunian Terkoneksi Dipamerkan, Smart Living Jadi Arah 2026
-
HP Murah Vivo Y31d Lolos Sertifikasi di Indonesia, Bawa Baterai 7.060 mAh
-
Huawei MatePad 12X 2026 Siap Hadir di Indonesia, Tablet Rasa PC untuk Profesional
-
30 Kode Redeem FC Mobile Siang Ini, Buruan Serbu Panen Gems & Pemain Icon OVR 106
-
Deretan HP Lawas Xiaomi yang Kebagian HyperOS 3
-
Daftar iPhone Lama yang Masih Dapat Update iOS 26.2, Cek Apakah iPhone 11 Masih Kebagian
-
HP Paling Gahar Xiaomi, Video Hands-On Xiaomi 17 Ultra Beredar ke Publik
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif