Suara.com - Zoom mengumumkan akan membagikan laporan transparansi pertamanya pada akhir tahun ini, di sebuah blog oleh CEO Eric Yuan yang melacak kemajuan pembekuan fitur 90 hari untuk mengatasi masalah privasi dan keamanan.
Pembekuan diberlakukan setelah penggunaan Zoom meningkat drastis selama pandemi virus Corona (Covid-19) dan mengungkapkan kelemahan privasi serta keamanan dalam perangkat lunak tersebut.
"Kami telah membuat kemajuan signifikan dalam mendefinisikan kerangka kerja dan pendekatan untuk laporan transparansi yang merinci informasi terkait permintaan yang diterima Zoom untuk data, catatan, atau konten. Kami berharap dapat menyediakan data Q2 fiskal dalam laporan pertama kami akhir tahun ini," tulis Yuan dalam unggahan blog, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (2/7/2020).
Dalam blognya, Yuan juga merujuk pada panduan yang baru dibuat dan merinci bagaimana perusahaan menanggapi permintaan pemerintah untuk data Zoom, jenis data yang dikumpulkan Zoom, hingga praktik penyimpanan data perusahaan. Selain itu, Zoom juga telah memperbarui kebijakan privasinya.
Sebelumnya, Zoom telah menjadi sorotan bagaimana perusahaan menangani datanya. Baru-baru ini, perusahaan menangguhkan satu akun di Hong Kong dan dua di Amerika Serikat, untuk mengadakan pertemuan virtual memperingati pembataian Tiananmen Square setelah pemerintah China memberi tahu Zoom tentang pertemuan tersebut.
Zoom kemudian mengaktifkan kembali akun dan mengatakan sedang mengembangkan teknologi yang akan memungkinkan perusahaan menghapus atau memblokir akun individu berdasarkan geografi. Jika teknologi itu sudah tersedia, Zoom dapat memblokir pengguna dari China menghadiri rapat pertemuan, alih-alih menutup seluruh pertemuannya.
Kelompok advokasi Access Now sebelumnya menulis surat kepada Zoom untuk merilis laporan transparansi pada 19 Maret, dan perusahaan mengumumkan akan menerbitkan laporan pada akhir tahun ini.
"Meskipun Zoom telah mengambil langkah-langkah selama 90 hari terakhir untuk memperbarui beberapa praktik keamanan dan privasi, Zoom menunda laporan transparansi. Itu mengisyaratkan bahwa Zoom tidak memprioritaskan pelaporan," kata Isedua Oribhabor, analis kebijakan Amerika Serikat untuk Access Now.
Tekanan yang dihadapi Zoom dari pemerintah China untuk membatasi akun menggarisbawahi mengapa laporan transparansi itu penting. Tanpa itu, pengguna Zoom tidak memiliki wawasan tentang sejauh mana campur tangan pemerintah dengan akun dan data pribadi.
Baca Juga: Enkripsi End-to-end Hanya untuk yang Bayar, Zoom: Untuk Permudah FBI
Unggahan yang ditulis Yuan juga membahas mengenai upaya lainnya yang dilakukan Zoom, termasuk komitmen untuk menawarkan enkripsi end-to-end kepada semua pengguna, mengaktifkan kata sandi rapat secara default, berkonsultasi dengan Alex Stamos dan pakar keamanan lainnya, meluncurkan dewan CISO, dan bekerja dengan pihak ketiga untuk membantu menguji keamanan produknya.
Berita Terkait
-
Pengguna Zoom & Netflix Meningkat, Pemerintah Kenakan Pajak Per 1 Juli 2020
-
5 Standar Keamanan Aplikasi Panggilan Video, Daftar 12 Apps Aman Dipakai
-
Google Meet Kini Terintegrasi dengan Gmail
-
Hore, Enkripsi End-to-end Zoom Bisa Dinikmati Gratis
-
Saingi Zoom, Google Duo Kini Bisa Tampung 32 Peserta Video Call
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
Terkini
-
Axioo Luncurkan Hype R Flip: Laptop 2-in-1 OLED Ultra Fleksibel untuk Kreator Modern
-
58 Kode Redeem FF Terbaru 10 Desember: Diamond Gratis, Mythos Fist, dan Skin M60 Menanti
-
Oppo Find X9 Series Bawa Revolusi: Baterai Terbesar di Flagship, Daya Tahan 2 Hari!
-
Fitur Utama Redmi Note 15 5G Terungkap, Ada Seri Master Pixel Edition
-
Apa Suara Paling Keras yang Pernah Tercatat di Bumi? Bukan Mesin Jet atau Bom
-
50 Kode Redeem FF 9 Desember 2025, Peluang Dapat HP dari Bang Yeti
-
24 Kode Redeem FC Mobile 9 Desember 2025: Siapkan Diri Gaet Del Piero Signature
-
Snapdragon 6s Gen 4 Setara dengan Chipset Apa? Cek Siapa Saja Pesaingnya
-
Perbandingan MediaTek Dimensity 7300 dan Snapdragon 7 Gen 3, Mana Raja Mid-Range Sejati?
-
Bocoran Game Assassin's Creed Anyar, Kemungkinan Hadirkan Dua Karakter Protagonis