Suara.com - Beruang kutub akan punah pada akhir abad ini jika upaya mengatasi perubahan iklim tidak digencarkan, sebut sebuah penelitian.
Sejumlah ilmuwan mengatakan populasi beruang kutub telah mencapai batas kemampuan mereka untuk bertahan hidup selagi menyusutnya es di perairan Arktika.
Satwa karnivora itu bergantung pada lautan es di Samudera Arktika untuk memburu anjing laut.
Ketika es pecah, satwa-satwa itu terpaksa berkelana jauh atau ke pinggir pantai, yang justru membuat mereka kewalahan mencari makan dan memberi santapan pada anak-anak mereka.
Beruang kutub telah menjadi "contoh bukti perubahan iklim", kata Dr Peter Molnar dari Universitas Toronto di Ontario, Kanada.
"Beruang kutub sudah berada di puncak dunia; jika es meleleh, mereka tidak punya tempat lagi," ujarnya.
Beruang kutub dimasukkan daftar hewan terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Berbagai kajian menunjukkan penyusutan es di lautan kutub boleh jadi merupakan faktor utama menurunnya populasi beruang tersebut, bahkan mungkin secara signifikan.
Kajian terkini, yang dipublikasikan pada jurnal Nature Climate Change, mencantumkan lini masa kapan hal itu mungkin terjadi.
Baca Juga: Tak Ada Lagi, Spesies Ikan "Bertangan" Langka Resmi Punah di 2020
Dengan membuat permodelan energi yang digunakan beruang kutub, para peneliti mampu menghitung batas kemampuan mereka bertahan hidup.
Dr Steven Amstrup, kepala ilmuwan dari Polar Bears International yang juga terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan kepada BBC News:
"Yang kami perlihatkan adalah, pertama, kita akan kehilangan anak-anak beruang. Anak-anak akan lahir, namun induk beruang tidak punya cukup lemak untuk memproduksi susu yang diperlukan agar mereka bisa bertahan pada musim tanpa es."
"Kita semua tahu kita hanya bisa bertahan hidup dalam jangka waktu yang pendek. Itulah kenyataan biologis bagi semua spesies," imbuhnya.
Para peneliti juga mampu memprediksi kapan batas kemampuan ini akan tercapai di berbagai bagian di Arktika.
Ini mungkin sudah terjadi di beberapa area yang dihuni beruang kutub, kata para ilmuwan.
Berita Terkait
-
Desak Transisi Bersih, Aktivis Greenpeace Bentangkan Spanduk di PLTGU Muara Karang
-
Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat
-
Menteri Hanif: RI Naik Pangkat, Resmi Pimpin 'Gudang Karbon Raksasa' Dunia
-
Peneliti: Pemanasan Arktik dan Antartika Bisa Picu Gelombang Penyakit di Dunia
-
Lonjakan Kasus Flu di Perkotaan, Benarkah Dipicu Perubahan Iklim?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
-
POCO M8 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia, HP Murah Anyar dengan Baterai Jumbo
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 November: Raih Glorious 107-115 dan Ribuan Gems
-
5 Rekomendasi Tablet Gaming Terbaik 2025, Performa Selevel Konsol
-
Honor Watch X5 Rilis sebagai Pesaing Redmi Watch: Harga Terjangkau dengan GPS
-
Rover NASA Temukan Batu Misterius di Mars, Diduga Berasal dari Luar Planet
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
POCO X8 Pro Siap Masuk ke Indonesia: Usung Chipset Kencang, Skor AnTuTu Tinggi
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Vivo X200T Muncul di Database IMEI, Pakai Kamera Zeiss