Suara.com - Facebook telah menolak permintaan Gambia untuk membuka data komunikasi militer dan polisi Myanmar dalam kasus genosida Rohingya. Seperti diwartakan sebelumnya, Gambia telah menggugat Myanmar di Mahkamah Internasional.
Seperti diwartakan media Kanada, The Globe and Mail, Jumat (7/8/2020), Facebook telah meminta pengadilan distrik Columbia untuk menolak permintaan Pemerintah Gambia, karena dinilai melanggar hukum di Amerika Serikat.
Menurut Facebook, Pemerintah Gambia mengajukan permintaan itu pada Juni lalu. Isi permintaannya adalah mengungkap dokumen dan komunikasi antara pejabat militer serta polisi Myanmar.
Jaksa Agung Gambia, Dawda Jallow, mengatakan ia sudah mengetahui masalah itu. Sayang ia tidak mau berkomentar lebih jauh.
Gambia menggugat Myanmar ke Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda pada November 2019 lalu. Pemerintah Myanmar dituding telah melanggar Konvensi PBB 1948 tentang Genosida. Myanmar sendiri membantah telah melakukan genosida dan mengatakan bahwa mereka bertempur melawan para pemberontak.
Lebih dari 730.000 kelompok minoritas Rohingya meninggalkan Negara Bagian Rakhine, Myanmar pada Agustus 2017 karena dikejar oleh militer Myanmar. Para pengungsi mengaku telah terjadi pembunuhan massal, pemerkosaan, dan penghancuran secara sistematis.
Hasil pemeriksaan oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia juga menemukan adanya pembunuhan sistematis dan pembakaran desa.
Sementara hasil pemeriksaan Misi Pencari Fakta PBB di Myanmar pada 2018 yang dipimpin oleh mantan Jaksa Agung Indonesia, Marzuki Darusman, menemukan bahwa Facebook berperan besar menyebar kebencian terhadap warga Rohingya dan memicu pembantaian di Myanmar.
Pada Kamis (6/8/2020) mengatakan bahwa pihaknya menentang segala bentuk kebencian dan kekerasan, termasuk di Myanmar.
Baca Juga: Covid-19 dan Pengungsi Rohingya: Kami Bertahan Hidup Minum Air Laut
"Kami mendukung tindakan terhadap aksi kejahatan internasional dan akan bekerja sama dengan otoritas yang tepat dalam menyelidiki masalah-masalah ini," demikian bunyi keterangan Facebook.
Facebook mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Mekanisme Investigasi Independen PBB untuk Myanmar, lembaga yang ditugaskan untuk mengumpulkan bukti-bukti kejahatan Myanmar terhadap komunitas minoritas Rohingya.
Berita Terkait
-
Pastikan Transparansi Pemilu di Myanmar, Prabowo Dorong ASEAN Ambil Langkah Berani Ini
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Aceh Kembali Tampung Rohingya: Shelter Baru untuk 92 Imigran di Lhokseumawe
-
4 Tahun di Bawah Kudeta Militer, Jurnalis di Myanmar Hidup dalam Bayang Penangkapan dan Serangan
-
'Kami Bekerja Secara Diam-diam' Suara Jurnalis Myanmar dari Balik Tirai Besi Junta Militer
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Oktober: Raih Pemain 111-113 dan 7.500 Gems
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Perbedaan MediaTek Helio G81 dan Helio G85, Bagus Mana?
-
Migrasi Kepiting Merah di Pulau Christmas Jadi Fenomena Spektakuler
-
Instagram Hadirkan Fitur Watch History untuk Reels
-
Vivo X300 Vs. Xiaomi 17: HP Fragship Adu Cepat, Adu Kamera dan Baterai!
-
One UI 8.5 Ditunda Gara-Gara Galaxy S26 Plus? Ini Penjelasan Lengkapnya!
-
Top 10 Game Terpopuler di Indonesia 2025 yang Seru Dimainkan, Bukan Cuma Roblox
-
Bocoran Xiaomi 17 Ultra, HP Premium dengan Kamera 200MP!