Suara.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa ada puncak harapan dalam perang melawan pandemi virus Corona (Covid-19), meskipun kasus global mendekati angka 20 juta kasus.
Ia menambahkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk melawan wabah dan mendesak banyak negara untuk menekan angka infeksi agar kehidupan sosial bisa berjalan kembali.
Di sisi lain, Tedros juga memuji Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris, karena memerintahkan bagian-bagian Inggris Utara untuk kembali memberlakukan aturan lockdown, setelah lonjakan kasus terinfeksi bulan lalu.
Tedros pun memuji Selandia Baru karena berhasil menghilangkan angka penularan dan menyebut Inggris, Jerman, dan Perancis sebagai negara yang mampu menekan angka infeksi virus dengan mengambil tindakan, meskipun ada peningkatan kasus yang mengkhawatirkan di ketiga negara tersebut.
"Selama beberapa hari terakhir, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menempatkan wilayah utara Inggris di bawah aturan lockdown dan meminta masyarakat tinggal di rumah, saat kelompok kasus infeksi diidentifikasi," kata Tedros, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (11/8/2020).
Dia menambahkan, di Perancis, Presiden Macron memperkenalkan bahwa penggunaan wajib masker wajah di tempat umum sebagai tanggapan atas peningkatan kasus.
"Langkah-langkah yang kuat dan tepat seperti ini, dikombinasikan dengan memanfaatkan setiap alat yang kami miliki adalah kunci untuk mencegah munculnya kembali penyakit dan memungkinkan kehidupan sosial dibuka kembali dengan aman," jelasnya.
Tedros menambahkan, di negara-negara dengan tingkat penularan yang tinggi, hal itu dapat dikendalikan melalui penerapan semua aturan.
Rantai penularan telah diputuskan oleh kombinasi dari identifikasi kasus yang cepat, pelacakan kontak yang komprehensif, perawatan klinis yang memadai untuk pasien, jarak fisik, pemakaian masker, dan pembersihan tangan secara teratur.
Baca Juga: Bill Gates Sentil Cara CDC Tangani Pandemi Covid-19, Begini Katanya...
Aturan lockdown di Inggris Utara menimbulkan kontroversi, setelah secara tiba-tiba diberlakukan pada malam Idul Adha di daerah dengan populasi Muslim yang besar. Pemerintah dikritik karena kurangnya kejelasan atas peraturan baru, yang diumumkan hanya beberapa jam sebelum diberlakukan.
Inggris telah mencatat lebih dari 1.000 kasus baru dalam sehari untuk pertama kalinya pada Juni, sementara Jerman dan Perancis juga menghadapi lonjakan kasus yang mengkhawatirkan.
Meskipun ada pejabat Inggris yang meminta dibukanya kembali sekolah pada musim gugur, namun Tedros memperingatkan bahwa negara-negara harus tetap waspada ketika melakukan hal tersebut.
"Kami semua ingin melihat sekolah dibuka kembali dengan aman, tetapi kami juga perlu memastikan bahwa siswa, staf, dan fakultas aman. Landasannya adalah pengendalian penularan yang memadai di masyarakat. Pesan saya sangat jelas, kita harus menekan, menekan, menekan virus. Jika kita menekan virus secara efektif, kita dapat dengan aman membuka aktivitas sosial," tambah Tedros.
Dalam penyebaran global, Tedros mencatat bahwa pekan ini dunia akan mencapai 20 juta kasus Covid-19 terdaftar dengan 750.000 kematian.
"Di balik statistik ini ada banyak rasa sakit dan penderitaan. Setiap nyawa yang hilang itu penting. Saya tahu banyak dari kalian yang berduka dan ini adalah saat yang sulit bagi dunia. Tapi saya ingin menjelaskan, ada tunas hijau harapan dan tidak peduli di negara, wilayah, atau kota mana pun, tidak ada kata terlambat untuk melawan wabah," ucap Tedros.
Berita Terkait
-
Masih Pandemi, WHO Sebut Tidak Realistis Gelar Perlombaan Besar Tahun Ini
-
Kirim Ilmuwan ke China, WHO Selidiki Hewan Perantara Penularan Virus Corona
-
Benarkah Suhu Panas Bisa Membunuh Virus Corona?
-
WHO Anjurkan Ibu Positif Covid-19 Tetap Menyusui Anak, Ini Alasannya
-
Fakta Baru WHO: Wuhan Diduga Bukan Tempat Awal Penularan Covid-19
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Vivo Y21d Indonesia: HP Murah Bersertifikasi Militer, Baterai Jumbo
-
51 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Klaim Skin Burning Lily dan Mythos Fist
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya