Suara.com - Pandemi virus Corona membuat pasien positif Covid-19 wajib menjalani isolasi, baik di rumah maupun rumah sakit. Lalu bagaimana dengan ibu menyusui? Masih boleh memberikan ASI untuk anaknya?
Dilansir VOA Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Untuk itu, ibu menyusui tetap dianjurkan memberikan ASI pada bayi meskipun terdiagnosis positif Covid-19.
"Risiko penularan virus corona dari ibu yang positif Covid kepada bayinya tampak sangat rendah. Di seluruh dunia belum ada catatan penularan apa pun melalui ASI. Bukan berarti kemungkinan itu tidak ada, tetapi sangat langka," ungkap Lawrence Grummer-Straw, ketua unit WHO yang fokus pada makanan dan nutrisi dalam sistem perawatan kesehatan.
Grummer-Strawn mengatakan perempuan pengidap Covid-19 tidak perlu takut menyusui bayi mereka. Dia menyatakan, bayi mereka akan aman, dan ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif selama enam bulan akan memberi mereka awal terbaik dalam hidup.
Ia menambahkan, WHO dan Unicef mengimbau peningkatan investasi untuk memastikan perempuan menyusui bayinya.
"Itu sangat penting saat ini karena kami mendokumentasikan melalui pemodelan bahwa sekitar 820 ribu nyawa anak-anak hilang setiap tahun karena kurangnya pemberian ASI. Dan, secara ekonomi, tercatat kerugian sekitar $300 miliar (sekitar Rp 4,371 triliun) per tahun akibat hilangnya produktivitas ekonomi karena kurangnya menyusui," urainya.
Lembaga-lembaga kesehatan mengatakan ASI melindungi anak dari diare, penyebab utama kematian anak di negara-negara berpenghasilan rendah.
ASI melindungi bayi dari infeksi saluran pernapasan, leukemia, dan obesitas pada masa kanak-kanak. Bagi ibu, ASI juga melindungi dari kanker payudara, kanker ovarium dan diabetes tipe-2.
Grummer-Strawn mengatakan WHO sangat prihatin atas apa yang ia sebut praktik curang industri susu formula.
Baca Juga: Melalui ASI, Ibu Mentransfer Sistem Kekebalan kepada Anak
Perusahaan-perusahaan, kata Grummer-Strawn, menyuap tenaga kesehatan untuk mendorong para ibu memberi susu formula kepada bayi, dan memberi sampel gratis kepada para ibu agar mereka ketagihan pada produk itu.
Dalam konteks Covid-19, Grummer-Strawn menambahkan, banyak perusahaan tampil sebagai pakar yang bisa memberi saran dan dukungan kepada para ibu pada masa sulit ini.
Dia mengatakan, dokter-dokter yang muncul di situs perusahaan-perusahaan itu memberi saran tentang perawatan bayi pada masa Covid-19 ini dengan membawa pesan negatif tentang menyusui.
Berita Terkait
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
7 Rekomendasi Skincare untuk Busui, Ada Anti Aging dan Mencerahkan Kulit
-
Suho EXO Bahas Patah Hati dan Perpisahan di Lagu Solo Terbaru 'Who Are You'
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi