Suara.com - Model iklim baru menunjukkan bahwa setengah lautan di dunia telah terkena dampak perubahan iklim.
Tercatat, sejak 1950-an, laut telah menyerap sekitar 93 persen energi yang memasuki sistem iklim. Bahkan, kenaikan suhu Bumi sekarang telah menembus bagian terdalam lautan.
Data tentang laut dalam memang sulit didapat, tapi menurut perkiraan yang didasarkan pada pengukuran terbaru dan melibatkan hampir selusin model iklim, menunjukkan bahwa perubahan iklim telah berdampak pada setengah (20-55 persen) Atlantik, Pasifik, dan Samudera Hindia.
Tak hanya itu, hanya dalam enam dekade, perubahan suhu dan salinitas yang disebabkan oleh manusia dapat menyebar ke 80 persen lautan dunia.
Menggunakan pengukuran suhu dan salinitas dari laut dalam dan memasukkannya ke dalam 11 model iklim saat ini, para ilmuwan menyimulasikan lautan dan sirkulasi atmosfer selam bertahun-tahun, dengan dan tanpa kontribusi emisi manusia.
Selama paruh abad ke-20, para ahli menemukan bahwa pemanasan yang disebabkan oleh manusia bertanggung jawab atas sebagian besar perubahan laut yang diamati, secara statistik berbeda dari apa yang akan terjadi secara alami karena panas dan garam memengaruhi kepadatan dan sirkulasi lautan.
"Ini mempengaruhi sirkulasi lautan global, kenaikan permukaan laut, dan menjadi ancaman bagi masyarakat dan ekosistem manusia," kata Yona Silvy, ilmuwan iklim dari Sorbonne University di Perancis, seperti dikutip Science Alert, Selasa (25/8/2020).
Sebagian besar, panas dan garam dari permukaan laut "diangkut" relatif lambat ke bagian dalam lautan, yang berarti bahwa banyak bagian terdalam lautan mengalami kelambatan dalam perubahan yang disebabkan manusia.
Meski begitu, beberapa area yang lebih dalam bersikulasi lebih cepat dan dengan demikian merespons emisi lebih cepat.
Baca Juga: Ngeri.. Ilmuwan Beberkan Pemanasan Bumi di Masa Depan
Sebagai contoh dalam model baru, Samudera Selatan yang berventilasi baik mengalami perubahan yang disebabkan oleh manusia cukup cepat, muncul pada awal tahun 1980-an.
Sementara itu, di Belahan Bumi Utara, lautan membutuhkan waktu lebih lama untuk merespons, dengan sebagian besar perubahan dihitung antara 2010 dan 2040.
Bersama-sama pada 2020, model tersebut menunjukkan antara 20 persen dan 55 persen lautan dunia telah diubah oleh perubahan iklim antropogenik atau juga dikenal sebagai pemanasan global.
Pada pertengahan abad, perubahan ini dapat mencapai 50 hingga 60 persen lautan dunia dan pada 2080, menjadi 55 hingga 80 persen.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari pola perubahan yang diamati di interior laut disebabkan oleh manusia dan akan terus meningkat dengan emisi CO2 yang berkelanjutan," tulis para penulis penelitian.
Para ahli masih belum sepenuhnya memahami hubungan antara perubahan yang lebih dalam pada garam dan panas dan pemanasan permukaan, atau bagaimana perubahan ini berdampak pada sirkulasi laut.
Berita Terkait
-
Tradisi Larung Sesaji di Pantai Serang Blitar
-
Gempa Bumi 6,9 SR di Laut Banda Kemungkinan Tak Picu Tsunami
-
Indonesia Diguyur Hujan Lebat di Musim Kemarau Akibat Perubahan Iklim
-
Dua Jurus Petani Hadapi Perubahan Iklim: Kearifan Lokal dan Teknologi
-
Hadapi Perubahan Iklim, Petani Kolaborasikan Kearifan Lokal dan Teknologi
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
FFWS 2025 Jakarta Mengguncang! Update Flame Arena Hadirkan Loadout, Taktik Baru, Booyah!
-
Canon Sukses Besar! Kelas Foto dan Video Pernikahan di Sumatera Ludes Terjual, Dukung Talenta Lokal
-
20 Kode Redeem FC Mobile 25 Oktober: Boost Skuadmu dengan Gems, Koin, dan Pemain Edisi Khusus
-
Situs Web Kamu Bisa Jadi Sarang Konten Ilegal Tanpa Sadar, Ini Modus Kejahatan Siber Terbaru!
-
20 Kode Redeem FF 20 Oktober Hadirkan Skin M1887, Bundle Langka, dan Diamond Gratis!
-
Cara Gampang Stop Iklan Pop-up di Xiaomi HyperOS Selamanya
-
Qualcomm Snapdragon 685 vs MediaTek Helio G100, Bagus Mana?
-
Lulusan S2 ITB Ini Putuskan Pulang Kampung dan Buka Warung Sate, Banjir Pujian dari Netizen
-
Jaket Premium Othman Cuma Rp 799 Ribu Plus Kuota 75GB dari SIMPATI, Hanya di Sini!
-
Rumor : Produksi iPhone Air Dikurangi, Ada Apa?