Studi sebelumnya, tim North Carolina mengatakan obesitas telah terbukti menganggu perkembangan memori imunologis. Para ahli mengatakan bahwa orang dengan lemak tubuh berlebih memiliki kekebalan yang lebih lemah setelah vaksin flu dan dua kali lebih mungkin untuk tetap terserang flu atau penyakit seperti flu meskipun telah divaksin.
Ilmuwan menambahkan bahwa orang-orang bertubuh gemuk juga tidak menghasilkan jenis sel kekebalan tertentu lainnya, yang dikenal sebagai sel T, secara efektif. Respons kekebalan yang terganggu ini juga bisa membuat orang gemuk lebih mungkin sakit parah atau bahkan meninggal dunia jika tertular Covid-19.
Tinjauan para ahli menemukan bahwa orang dengan BMI di atas 30 memiliki kemungkinan 113 persen lebih besar untuk berakhir di rumah sakit, 74 persen lebih mungkin membutuhkan perawatan intensif, dan 48 persen lebih mungkin meninggal dunia daripada orang dengan bedan badan sehat.
"Individu dengan obesitas juga lebih mungkin mengalami penyakit fisik yang membuat melawan penyakit ini lebih sulit, seperti sleep apnea, yang meningkatkan hipertensi pulmonal, atau indeks massa tubuh yang meningkatkan kesulitan dalam pengaturan rumah sakit dengan intubasi," tambah Profesor Beck.
Sebuah penelitian terpisah yang dilakukan oleh ilmuwan University College London bulan ini menemukan bahwa obesitas dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan Covid-19 hingga 240 persen. Menurut para ahli, hal ini dapat menjelaskan mengapa negara-negara Barat seperti Ingggris dan Amerika Serikat begitu terdampak oleh virus tersebut dibandingkan dengan negara-negara Asia. Obesitas jauh lebih umum di negara-negara di mana junk food dan pekerjaan kantor tersebar luas.
Laporan resmi Public Health England menunjukkan bahwa orang bertubuh gemuk bisa tiga kali lebih mungkin meninggal dunia daripada orang yang memiliki berat badan sehat. Para ahli dibalik laporan itu mengatakan setiap kilogram berat badan orang yang hilang akan mengurangi risiko dirawat di rumah sakit karena Covid-19.
Penelitian dari para ilmuwan di University of North Carolina ini sendiri telah diterbitkan di jurnal ilmiah Obesity Reviews.
Berita Terkait
-
Rusia Tawarkan Vaksin Sputnik V, Klaim Harganya Lebih Murah dari yang Lain
-
Rusia Siap Uji Klinis Tahap Ketiga Vaksin Covid-19 Pekan Depan
-
4 Tahap dan Cara Pemberian Vaksin Virus Corona ke Relawan
-
Tawarkan Vaksin Sputnik V ke Indonesia, Rusia: Harganya Lebih Murah
-
Pantau Tumbuh Kembangnya, Ini 3 Jenis Medical Check Up yang Dibutuhkan Anak
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Samsung Galaxy Buds 3 FE Hadir ke Indonesia, TWS Premium Harga Lebih Murah
-
Huawei Pura 80 Masuk Indonesia Bulan Depan, Versi Murah dari Pro dan Ultra
-
Pascamerger, Smartfren Terus Ekspansi Jaringan dan Targetkan Pelanggan Baru
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 17 September 2025, Klaim MP40 Evo hingga Skin AWM Gratis
-
13 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 September 2025, Ada Beckham OVR 104!
-
Siapa Rizky Irmansyah? Ia Turun Tangan di Kasus Viral Wali Kota Prabumulih
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan dengan Baterai Awet dan Kapasitas RAM Besar, Mana Pilihanmu?
-
Xiaomi Pad 8 Diprediksi Debut Bersama Xiaomi 17, Pakai Chip Snapdragon
-
Bikin Foto Keluarga Studio Makin Keren dengan 8 Prompt Gemini AI Ini
-
MediaTek dan TSMC Kembangkan Chipset 2nm Pertama, Siap Produksi 2026