Suara.com - Facebook dicap sebagai platform berbahaya karena gagal menindak tegas pada 3,8 miliar berita hoaks virus corona yang tersebar di platform tersebut.
Jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu dituduh berkontribusi dalam membantu menyebarkan misinformasi kesehatan, dengan mengumpulkan miliaran konspirasi yang memperburuk situasi di tengah pandemi Covid-19.
Selama beberapa bulan terakhir, Facebook sedang berada di bawah pengawasan sejumlah organisasi di dunia, termasuk aktivis nirlaba Avaaz, yang telah menerbitkan hasil penyelidikan atas kegagalan Facebook untuk menutupi berita palsu seputar virus corona.
Dalam laporannya, Avaaz menyebut bahwa kesalahan informasi kesehatan yang tersebar di Facebook sejak tahun lalu berjumlah 3,8 miliar postingan, baik berupa tautan, video, atau caption dari akun Facebook.
Avaaz juga memperkirakan, puncak peredaran hoaks kesehatan terjadi pada April 2020, dengan jumlah 460 juta postingan tentang Covid-19.
Selain itu, mereka mengatakan bahwa konten dari 10 situs web teratas menyebarkan berita kesehatan palsu dan hampir empat kali lebih banyak perkiraan penayangan di Facebook sebagai konten yang setara dengan 10 institusi kesehatan terkemuka.
Ironisnya, dari miliaran hoaks, hanya 16 persen misinformasi kesehatan yang dianalisis sistem dan diberi label peringatan dari Facebook, sementara 84 persen lainnya dibiarkan tetap tersebar.
Terkait sumber penyebar hoaks, Avaaz mencatut halaman publik menyumbang 43 persen dari total misinformasi kesehatan sejak tahun lalu. Bahkan secara khusus, mereka menyebut 42 halaman Facebook yang disorot sebagai "biang keladi" dibalik penyebaran hoaks.
"Facebook gagal menjaga keamanan dan informasi selama pandemi. Informasi kesehatan yang salah adalah ancaman kesehatan bagi masyarakat global," tulis Avaaz dalam laporannya, seperti dikutip dari The Sun, Senin (31/8/2020).
Baca Juga: Waspadai Akun Palsu Instagram, Facebook Bisa Tuntut Penjualnya
Di antara miliaran hoaks kesehatan yang beredar, terdapat beberapa konten yang menjadi viral, seperti penyakit polio yang disebabkan oleh vaksin, hingga Bill Gates yang dituding menjadi penyebab kelumpuhan 500 ribu anak-anak di berbagai belahan dunia.
Berita palsu lainnya yang menjadi viral di Facebook adalah kabar yang menyebutkan bahwa American Medical Association mendorong dokter dan rumah sakit untuk melebih-lebihkan angka kematian akibat Covid-19.
Terkait tudingan yang dilayangkan Avaaz kepada Facebook, pihak perusahaan telah mengumumkan pernyataan resminya yang sebagian besar didominasi dengan sanggahan.
"Ada beberapa hasil investigasi Avaaz yang salah dan tidak sesuai dengan data internal kami. Dari April hingga Juni, kami menerapkan label peringatan pada 98 juta keping informasi yang salah tentang Covid-19," papar juru bicara Facebook.
"Dan (kami) telah menghapus 7 juta konten yang dapat mengakibatkan bahaya dalam waktu dekat. Kami telah mengarahkan lebih dari dua miliar orang ke sumber terpercaya dari otoritas kesehatan," imbuhnya.
Meski begitu, Facebook juga tidak menampik bahwa pihaknya memang belum bisa sepenuhnya memberantas hoaks kesehatan di platform miliknya. Namun, Facebook mengupayakan untuk meminimalisirnya dengan berbagai upaya.
Berita Terkait
-
Bos Facebook, Mark Zuckerberg Komporin Donald Trump untuk Larang TikTok?
-
Selamat Tinggal Desain Klasik, Nantikan Tampilan Baru Facebook Web
-
Mulai September Tampilan Lama Facebook Akan Lenyap
-
Teknologi AI Facebook Percepat Pemindaian Mesin MRI
-
Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram, Bagikan Via WhatsApp!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Vivo Y21d Indonesia: HP Murah Bersertifikasi Militer, Baterai Jumbo
-
51 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Klaim Skin Burning Lily dan Mythos Fist
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya