Suara.com - Berdasarkan studi dari ilmuwan, mastodon diketahui merupakan hewan terbesar di Amerika Utara selama ratusan ribu tahun. Penelitian terbaru mengenai 35 fosil mastodon mengungkapkan bahwa hewan purba ini pernah melakukan migrasi epik.
Ilmuwan meyakini bahwa mastodon pernah membentuk ekologi dari Kutub Utara hingga Meksiko.
Kebanyakan fosil mastodon tidak bisa diberi tanggal secara tepat, karena terlalu tua untuk penanggalan karbon, jadi kita hanya tahu sedikit tentang waktu penempatan mereka di lokasi tertentu.
Meski begitu, ilmuwan memperkirakan bahwa kepunahan mereka terjadi pada akhir Pleistosen (10.000 sampai 11.000 tahun yang lalu).
Sebagai informasi, mastodon adalah hewan purba berbelalai dalam genus mammut (keluarga Mammutidae).
Ilmuwan baru saja mengekstrasi DNA mitokondria dari tulang, gigi, dan taring dari 35 fosil mastodon.
Profesor Hendrik Poinar dari Universitas McMaster Kanada menemukan bahwa genom berasal dari lima populasi atau klade mastodon yang berbeda.
Perwakilan dari dua klade ditemukan di Alaska dan Yukon (daerah yang sangat dingin bahkan mastodon mungkin tidak dapat tinggal di sana selama periode glasial).
Kedua klade sangat berbeda, secara genetik dan dalam usia yang dicurigai, mengindikasikan bahwa mereka dalam habitat yang independen.
Baca Juga: Viral Anjing Dicat Mirip Harimau, Kelompok Pecinta Hewan Murka
Penelitian mengenai puluhan fosil mastodon ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.
Satu klade akan hidup di daerah itu (di era hangat sebelum punah) karena suhu mendingin, sementara kelompok baru bergerak ketika suhu naik lagi.
Dikutip dari IFLScience, kehadiran mastodon dari beberapa klade di lokasi yang berdekatan di Alberta menegaskan kecurigaan adanya koridor migrasi epik yang digunakan pada saat perubahan iklim.
Tak tanggung-tanggung, hewan purba tersebut bergerak melintasi benua pada sebuah migrasi massal.
"Data genetik menunjukkan sinyal migrasi yang kuat, bergerak bolak-balik melintasi benua, yang tampaknya disebabkan oleh perubahan iklim," kata Profesor Hendrik Poinar, pada rilis resminya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?