Suara.com - Ransomware merupakan salah satu sorotan utama dari ancaman dunia maya di Asia Tenggara. Karena itu, perusahaan dan organisasi yang berada di wilayah Asia Tenggara perlu meningkatkan keamanan untuk menghindari jatuhnya korban dari ancaman ransomware.
Menurut statistik terbaru Kaspersky menunjukkan bahwa 831.105 upaya ransomware telah diblokir di wilayah Asia Tenggara selama patuh pertama tahun 2020. Dari data tersebut, 298.892 di antaranya merupakan upaya serangan ransomware terhadap pengguna di Indonesia.
"Penting untuk dicatat bahwa perusahaan di Indonesia adalah target utama pelaku ancaman terkait. Penerapan kerja dari rumah saat ini memperluas permukaan serangan dan meningkatkan celah yang dapat dieksploitasi oleh penjahat dunia maya," kata Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager untuk Indonesia di Kaspersky, dalam keterangan pers yang diterima Suara.com.
Meskipun deteksi ransomware di Indonesia 69 persen lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019, hampir 49 persen dari upaya yang terdeteksi dari Januari hingga Juni 2020 ditargetkan pada sektor enterprise di Indonesia, kemudian diikuti 39,94 persen konsumen, dan 2,13 persen UKM.
Menurut laporan Kaspersky, terdapat lima besar ransomware yang terdeteksi di Indonesia selama paruh pertama tahun 2020, yaitu Trojan-Ransom.Win32.Wanna, Trojan-Ransom.Win32.Stop, Trojan-Ransom.Win32.Cryakl, Trojan-Ransom.Win32.GandCrypt, dan Trojan-Ransom.Win32.Gen.
Ransomware telah menjadi tantangan besar bagi banyak organisasi di dunia, termasuk Indonesia, walaupun taktik yang digunakan masih sangat kuno seperti email phising, website yang terinfeksi program berbahaya, atau software yang tidak diperbaru.
Menurut Dony, perusahaan dan organisasi harus melakukan evaluasi untuk kesiapan dalam menghindari dan menghadapi ransomware.
Kebiasaan dasar seperti mencadangkan data, menggunakan perangkat lunak yang sah, menerapkan solusi keamanan yang kuat menjadi langkah sederhana namun dapat sangat membantu.
Baca Juga: Indonesia Jadi Target Terbesar Kedua Ransomware di Asia Tenggara
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Indosat Lebarkan Sayap Hadirkan Solusi Berteknologi AI ke Bisnis Ritel : One Stop Solution
-
Presiden Seiko Epson Corporation Resmikan PIN Experience Center, Showroom Terbesar di Asia Tenggara
-
5 Tablet Harga di Bawah Rp3 Juta yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Spek Dijamin Gahar!
-
First Sale Xiaomi 15T Series di Jogja Meriah, Penggemar Bawa Pulang Beragam Hadiah Ekslusif
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Oktober: 20.000 Gems dan Pemain 112-113 Menanti
-
Beda Oppo A6 Pro 4G vs 5G: Sama-sama HP Tangguh, Selisih Harga Sejuta
-
Pre Order Bulan Ini, Segini Harga iPhone 17 Series di Indonesia
-
Mengenal Shopee VIP, dari Biaya Langganan hingga Keuntungan Belanja Online
-
Yang Nyari HP Tahan Lama Tapi Tetap Keren, Nih Jawabannya: OPPO A6 Pro, HP Paling Worth-it Tahun Ini
-
SSD MagSafe Terbaru: Pertajam Kualitas Videografi Bagi Pengguna iPhone