Suara.com - Tingginya polusi udara di Jakarta yang berkontribusi terhadap 5,5 juta kasus infeksi saluran pernafasan atau 11 kasus per menit, mendesak semua pihak bergerak mencari solusi atau langkah antisipasi.
Pemprov DKI menggandeng Bloomberg Philanthropies dan Vital Strategies, meluncurkan kerja sama berupa Aksi Menuju Udara Bersih Jakarta, belum lama ini. Teleconference turut dihadiri Gubernur DKI Anies Baswedan.
Langkah pertama adalah Pemantauan Kualitas Udara Ambien, di mana salah satu inisiatif adalah memperbesar jaringan pemantauan kualitas udara di Jakarta.
Sebagai aplikasi kualitas udara lokal yang telah diluncurkan minggu ini, nafas telah memasang 27 sensor kualitas udara di berbagai titik DKI Jakarta. Setiap sensor itu nantinya dapat memberikan data kualitas udara real-time bagi pengguna melalui aplikasi.
Aplikasi pemantauan kualitas udara ini memberikan data kualitas udara di DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi dan Depok.
"Data yang benar-benar lokal sangat penting untuk mengetahui kualitas udara di sekitar mereka. Hal inilah yang membuat kami merancang nafas untuk terhubung ke total 45 jaringan sensor PM2.5 kami sendiri di Jabodetabek," ungkap Nathan Roestandy, co-founder & Chief Executive Officer nafas melalui keterangan resminya.
Piotr Jakubowski, mantan Chief Marketing Officer Gojek sekaligus co-founder & Chief Growth Officer nafas mengatakan bahwa sensor yang digunakan juga dipakai di lebih dari 400 pemerintah lokal di seluruh Eropa termasuk Inggris, Belanda, Norwegia, Polandia, Italia, Jerman, Belgia dan lain-lain.
Dengan jaringan 45 sensor yang sudah terpasang, Nathan dan Piotr berharap data kualitas udara ini bisa dipakai pemerintah dan juga publik dengan aplikasi yang mudah dipakai dan dibaca.
Isabella Suarez, Southeast Asia Analyst di CREA (Center For Research on Energy and Clean Air) salah satu organisasi yang menjalankan riset tentang polusi udara mengungkapkan bahwa jaringan pemantauan yang besar memungkinkan, warga Jakarta tidak hanya memantau udara yang mereka hirup secara real time, tetapi juga memberi mereka alat yang ampuh untuk memastikan bahwa inisiatif penting ini berjalan seperti yang dijanjikan.
Baca Juga: Anies: Jakarta Butuh Rp 60,8 Triliun Biaya Kesehatan Dampak Polusi Udara
Salah satu contoh case study kesuksesan pemasangan jumlah sensor pemantauan kualitas udara adalah Breathe London, inisiatif pemerintah kota London di Inggris. Dengan menciptakan jaringan 100 sensor, proyek tersebut melengkapi kekurangan data area dengan tingkat polusi tinggi yang tadinya belum terpenuhi.
Dengan data jaringan pantauan kualitas udara yang luas, pemerintah kota London mengimplementasikan beberapa inisiatif, berefek pada penurunan konsentrasi polutan sebanyak 36 persen dalam kurun waktu 6 bulan, dan pemetaan data tersebut juga membantu menurunkan tingkat polusi dan kebijakan pengendalian polusi sesuai target.
“Proyek Breathe London adalah contoh menarik. Berkat kehadiran jumlah alat pemantauan kualitas udara yang tinggi, hal ini mampu membawa kesuksesan kepada kota untuk mengatasi masalah polusi udara. Kami harap akses kepada data kualitas udara dari aplikasi nafas mampu membantu Pemprov DKI mencapai inisiatif ‘Menuju Udara Bersih Jakarta’,” Tutup Piotr.
Berita Terkait
-
Studi: Polusi Udara Bisa Sebabkan Kerontokan Rambut
-
Bahaya! Paparan Polusi Udara Dapat Memicu Asma pada Anak-Anak
-
Akibat Polusi, Sepertiga Anak di Dunia Bisa Alami Keracunan Timbal
-
Ilmuwan Identifikasi Risiko Terbesar Kesehatan Manusia Bukanlah Virus
-
Makan Ikan Cegah Kerusakan Otak Akibat Polusi Udara, Ini Buktinya!
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Vivo X500 Diprediksi Bawa Baterai Jumbo, Kapasitas hingga 7.000 mAh
-
Trailer Beredar, Red Dead Redemption Bakal Tersedia di iOS, Android, dan Switch 2
-
7 Rekomendasi Tablet yang Bagus untuk Canva dengan Fitur Canggih
-
Waspada! 5 Modus Penipuan WhatsApp Terbaru yang Mengincar Data Anda
-
Pasar Smartphone Indonesia Melejit 12 Persen di Q3 2024, Gen AI Jadi Magnet Utama Konsumen
-
Huawei Mate 80 Diprediksi Usung RAM 20 GB, Andalkan Chip Kirin Anyar
-
Game Horizon Terbaru untuk PC dan Mobile, Penggemar PS5 Tak Terima
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
-
Vivo Siapkan Seri X500 dengan Baterai 7.000 mAh, Rilis Tahun Depan
-
5 HP Superzoom Murah dan Kamera Jernih untuk Nonton Konser