Suara.com - Tes virus Corona (Covid-19) di tempat (on the spot) yang mampu memberikan hasil dalam 15 hingga 30 menit, akan diluncurkan secara global.
Alat tes cepat ini bekerja dengan cara yang mirip seperti tes kehamilan dan menampilkan dua garis biru saat tes menunjukkan positif Covid-19.
Pengujian bekerja dengan mengambil usap hidung dan memasukkan sampel ke dalam kartrid yang mencari antigen atau protein yang ditemukan di permukaan virus.
Itu berbeda dari tes usap hidung atau tenggorokan dan tes finger prick karena tidak memerlukan laboratorium untuk memberikan hasilnya.
Alat ini dapat mendeteksi infeksi virus Corona dalam beberapa menit, dibandingkan dengan berhari-hari yang diperlukan untuk tes genetik, yang dikenal sebagai tes PCR.
Alat ini pun jauh lebih murah, dengan masing-masing biaya hanya 5 dolar AS atau sekitar Rp 74.000, tapi umumnya dianggap kurang akurat daripada tes berbasis lab.
Meski begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minggu lalu menyetuji tes untuk penggunaan darurat.
Tes ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, yang kekurangan sumber daya laboratorium atau petugas kesehatan terlatih untuk melakukan tes PCR dengan benar.
Itu juga akan memungkinkan petugas kesehatan untuk lebih memahami di mana virus tersebar di negara-negara miskin, dengan harapan ditindaklanjuti untuk menghentikan penyebaran.
Baca Juga: WHO Sebut Kematian Global Akibat Corona Lebih Kecil dari Sebenarnya
Tes tersebut diproduksi oleh perusahaan Amerika Serikat Abbott dan SD Biosensor asal Korea Selatan. Keduanya telah setuju untuk memasok 133 negara berpenghasilan rendah.
WHO dan Bill and Melisa Gates Foundations pun telah setuju untuk menyebarkan 120 juta tes diagnostik cepat dan mengatakan proyek senilai 600 juta dolar AS, dapat dimulai paling cepat bulan depan.
Menurut Catharina Boehme, kepala eksekutif dari kelompok nirlaba yang disebut Foundation for Innovative New Diagnostics, mengatakan peluncuran awal akan dilakukan di 20 negara di Afrika.
Sementara itu, negara-negara kaya yang telah mendaftar ke Access to Covid tools initiative milik Inggris, juga akan mendapatkan akses tes tersebut.
Menteri Kesehatan Matt Hancock sebelumnya mengatakan bahwa pengujian massal adalah kesempatan terbaik bangsa untuk mengurangi tindakan jarak sosial tanpa vaksin.
Dilansir dari The Sun, Rabu (30/9/2020), mantan Perdana Menteri Tony Blair telah meminta pemerintah untuk mengadopsi tes antigen cepat dan mengatakan bahwa itu memungkinkan 300.000 tes virus Corona tambahan dilakukan setiap hari dalam beberapa minggu.
Berita Terkait
-
Update Covid-19 Global: Bantuan Tes Cepat dari WHO untuk Negara Miskin
-
Tekan Angka Penyebaran Covid-19, Pyridam Farma Sediakan Mobile PCR Lab
-
Studi WHO: Konsumsi Air Sangat Panas Tingkatkan Risiko Kanker Esofagus
-
Program Vaksin WHO Tetap Berjalan Tanpa China, Amerika Serikat, dan Rusia
-
Jurnal Medis Terkemuka Lancet Perbarui Kebijakannya
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Apa Dampak Usai Izin TikTok Dibekukan Pemerintah, Masih Bebas Bikin Konten?
-
Ini Bukti Peluncuran Oppo Find X9 dan Find X9 Pro Makin Dekat
-
Telkomsel Siapkan Paket Data Khusus MotoGP Mandalika 2025, 300 BTS Dioperasikan
-
Viral Cewek Ngamuk Sama Kecerdasan Buatan, Gegara Nggak Bisa Sambungkan Lirik Lagu
-
6 Langkah Matikan Centang Biru di WhatsApp, Cara Jitu Baca Pesan Tanpa Ketahuan
-
Daftar Lengkap HP dan Tablet Xiaomi Ini Terima Update hingga 6 Tahun
-
7 Cara Kunci Chat Penting di WhatsApp: Percakapan Rahasia Tetap Aman dari Orang Lain
-
Wacana Jual Beli HP Bekas Wajib Balik Nama, Ini Penjelasan Komdigi
-
Pengin Curhat di Status WA Tapi Malu? Begini Cara Sembunyikan Status WhatsApp dari Orang Tertentu
-
3 Cara Menonaktifkan WhatsApp Tanpa Mematikan Data Seluler