Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan program COVAX, inisiatif global untuk pengembangan COVID-19, tetap berjalan meski China, Rusia, dan Amerika Serikat tidak ikut serta.
Dilansir ANTARA, Meskipun negara-negara seperti China, Rusia, dan Amerika Serikat belum mendaftar untuk program vaksin COVID-19 yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), badan PBB itu akan terus bekerja dengan semua negara seiring perkembangannya.
"Fakta bahwa dua pertiga negara sudah mendaftar adalah hal yang brilian," kata juru bicara WHO Margaret Harris dalam jumpa pers di Jenewa.
Fasilitas COVAX adalah inisiatif global yang menyatukan pemerintah dan produsen untuk memastikan vaksin COVID-19 pada akhirnya menjangkau mereka yang paling membutuhkan, siapa pun mereka, dan di mana pun mereka tinggal.
Sekitar 180 vaksin untuk memerangi penyakit baru sedang dikembangkan di seluruh dunia, termasuk 35 di antaranya yang sedang diujicobakan pada manusia, kata WHO.
"Kami tidak akan mendukung atau memvalidasi vaksin apa pun sampai terbukti benar-benar aman. Itu harus melewati tingkat standar keamanan tertinggi dan juga efektif," tutur Harris.
WHO dan mitra lainnya mengklaim bahwa 172 negara terlibat dalam diskusi untuk berpotensi berpartisipasi dalam rencana tersebut.
"Sampai hari ini, 64 negara berpenghasilan tinggi telah menyerahkan komitmen yang mengikat secara hukum untuk bergabung dengan Fasilitas COVAX," ujar Seth Berkley, kepala Aliansi Vaksin GAVI dalam konferensi pers pada Senin (21/9).
Sebanyak 38 negara tambahan diharapkan segera menandatangani, kata dia. Negara-negara ini akan memiliki akses ke vaksin dalam portofolio COVAX dan akan membayar dosisnya sendiri.
Baca Juga: Keren! Seniman Indonesia di China Gelar Pameran Seni Bertemakan Tahun 2020
Sementara itu, sebanyak 92 negara berpenghasilan rendah yang telah bergabung dengan COVAX akan membeli dosis vaksin untuk mereka.
"COVAX sekarang dalam bisnis, pemerintah dari setiap benua telah memilih untuk bekerja sama, tidak hanya untuk mengamankan vaksin bagi populasi mereka sendiri, tetapi juga untuk membantu memastikan bahwa vaksin tersedia bagi yang paling rentan di mana pun," kata Berkley.
Berita Terkait
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi
-
Sinopsis Burning Night, Drama China Terbaru Wang Yu Wen di Youku
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Daftar 39 Negara yang Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026, Banyak Kejutan
-
Impor Minyak dari AS Dimulai Desember, Pertamina Bakal Diizinkan Beli Tanpa Lelang?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025