Suara.com - Penelitian baru mengungkap ketika jalanan di San Francisco, Amerika Serikat, kosong pada bulan-bulan pertama pandemi virus Corona (Covid-19) karena aturan lockdown, para burung jantan di kota itu mulai berkicau lebih lembut dan meningkatkan jangkauan vokal, membuatnya "lebih seksi" bagi burung betina.
Penelitian ini menambahkan semakin banyak studi yang menggambarkan bagaimana hewan telah menyesuaikan perilaku dengan aturan lockdown, akibat Covid-19 yang memaksa banyak orang untuk tinggal di dalam rumah, sebuah fenomena yang dijuluki "anthropause".
"Saat kota sedang ramai, mereka bernyanyi dengan sangat keras," kata Elizabeth Derryberry, ekolog perilaku di Universitas Tennessee, pemimpin penelitian yang diterbitkan di Science, seperti dikutip Science Alert, Kamis (1/10/2020).
Tetapi karena lalu lintas terhenti diikuti aturan lockdown, tingkat kebisingan turun hingga 50 persen. Jumlah kendaraan yang melintas di Golden Gate Bridge menurun ke level 1954.
Para ahli membandingkan data kicauan burung yang telah dikumpulkan dari tahun-tahun sebelumnya, dengan rekaman yang dibuat di lokasi yang sama dari April hingga Mei 2020.
Ilmuwan menemukan bahwa burung pipit sekarang berkicau jauh lebih pelan dan mampu mencapai nada yang jauh lebih rendah, sehingga memperluas jangkauan dan meningkatkan performa.
Tim ilmuwan membandingkan ini dengan situasi ketika pergi ke pesta di rumah teman. Pada malam yang lebih awal, tamu akan berbicara dengan volume normal. Tetapi saat tempat pesta mulai penuh, tamu akan meninggikan suara agar didengar.
"Saat Anda berteriak di pesta, suara Anda tidak maksimal," jelas Derryberry.
Derryberry menambahkan saat polusi suara menurun, kicauan burung juga terdengar lebih bagus dan seksi.
Baca Juga: Penampakan Langit Malam Tanpa Polusi akibat Lockdown
Para ilmuwan dibuat terkejut dengan seberapa jauh volume kicauan burung menurun, dengan data yang menunjukkan hampir sepertiga.
Namun meski demikian, suara burung pipit masih bisa terdengar dari jarak dua kali lebih jauh dibandingkan sebelum lockdown, terkiat dengan laporan anekdotal tentang kicauan burung yang menjadi lebih mencolok bagi manusia.
Para ilmuwan mengatakan, penelitian ini menunjukkan seberapa cepat burung dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berubah dan menyarankan bahwa menemukan solusi jangka panjang, untuk mengekang polusi suara dapat membawa hasil positif lainnya seperti keanekaragaman spesies yang lebih tinggi.
Berita Terkait
-
Penampakan Langit Malam Tanpa Polusi akibat Lockdown
-
Lockdown, Saat Manusia di Dalam Rumah dan Hewan Liar Menikmati Kebebasan
-
Dampak Lockdown, Ubur-ubur Terekam Berenang di Kanal Venesia
-
Dampak Lockdown, Gadis 12 Tahun Kelaparan dan Tewas Usai Jalan Kaki 100 Km
-
Pedagang Burung Pipit Dapat Berkah di Tahun Baru Imlek
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
57 Kode Redeem FF Terbaru 27 Oktober 2025: Ada Skin Crimson dan SG2 OPM
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 Oktober: Ada Icon 111-113 dan 200 Rank Up
-
Ambisi Besar Warner Bros: Film Minecraft Didorong Menangkan Piala Oscar!
-
6 Rekomendasi Smartwatch dengan GPS, Harga Murah di Bawah Rp1 juta
-
Jadwal Susulan TKA 2025 Jenjang SMA SMK Disiapkan
-
Gladi Bersih TKA SMA SMK Resmi Hari Ini, Cek Fakta Nilai dan Manfaat Masuk PTN
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge