Suara.com - Pedagang burung Pipit laris manis di Tahun Baru Imlek 2570. Salah satu pedagang yang mendapatkan keberkahan adalah Nana (48).
Pedagang burung pipit di Klenteng Hok Lay Kiong, Jalan Kenari, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat itu sejak pagi tadi membawa 400 burung pipit yang tersimpan di dalam sangkar. Jika sudah terjual 200 ekor, Nana sudah dapat memperoleh Rp 600 ribu.
"Sekarang sudah tinggal di bawah 200 ekor lah, Alhamdulillah Pak, kalau saya baru pertama kalinya jual burung pipit di sini (Klenteng Hok Lay Kiong)," kata Nana, Selasa (5/2/2019).
Nana mengungkapkan, harga burung pipit yang dijual di Klenteng Hok Lay Kiong sama dengan seperti hari biasa saat ia juala keliling atau di lokasi depan Sekolah Dasar (SD).
"Harganya sama saja, cuma Rp 3 ribu per ekor. Ya sekarang mah lumayan saya bawa laris manis. Biasanya mah enggak kayak gini kalau saya muter-muter (lakunya)," tandasnya.
Salah satu umat Kong Hu Chu, Irawan (38) mengatakan jika tanda melepas burung pipit di pada perayaan Tahun Baru Imlek adalah suatu tradisi orangtua dahulu.
Ia menyebut, tradisi melepas hewan ternak adalah tanda sebagai keberkahan hidup di dunia. Tradisi itu biasa disebut umat Tionghoa sebagai kalimat Fungshen.
"Untuk memanjangkan umur kami hidup di dunia ini, dan tradisi leluhur kami," kata Irawan.
Lanjut Irawan, pelapasan makhluk hidup menandakan akan perbuatan baik dalam sesama makhluk hidup. Ia menyebut hal ini bisa dilakukan bukan hanya pada tahun baru China saja.
Baca Juga: Gedung Telkom Kebakaran, Jaringan Telkomsel Lumpuh Total
"Setengah bulan sekali kita juga melakukan hal ini, namanya itu Ceit dan Capgo yang merupakan sembayang umat Tionghoa," tandasnya.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
-
Anies: Semoga Tahun Baru Imlek Membawa Keberkahan dan Kesuksesan
-
Anies Berikan Angpao dan Lepas Burung Pipit di Vihara Dharma Bhakti
-
Ketua Yayasan Klenteng Hok Lay Kiong Jelaskan Filosofi Angpao
-
Ratusan Warga Tionghoa Sembahyang di Klenteng Tertua di Bekasi
-
Yayasan Vihara Dharma Bhakti Ajak Warga Tionghoa Maknai Imlek untuk Berbagi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu