Suara.com - Ilmuwan mengklaim dapat memanipulasi mimpi orang yang tidur dengan membuat mereka membayangkan topik tertentu, mirip dengan lucid dream.
Para peneliti di Antarmuka Cairan MIT Media Lab menggunakan teknik yang disebut inkubasi mimpi tertarget (TDI) untuk mencapai hal ini. TDI menggunakan tahap awal tidur, yang dikenal sebagai hipnagogia, untuk secara sadar membentuk mimpi orang yang akan tidur.
Hipnagogia, tahap tidur paling awal, mirip dengan tahap REM (Rapid Eye Movement) dalam hal gelombang otak dan pengalaman, tapi orang yang tidur masih dapat mendengar audio selama hipnagogia. Dengan demikian, subjek merekam petunjuk audio, termasuk "ingat untuk memikirkan pohon" dan "ingat untuk mengamati pikiran Anda," dan kemudian saran tersebut diputar ulang pada waktu yang tepat.
Menggunakan pelacak tidur yang dikenakan pada tangan, yang dapat mendeteksi beberapa perubahan seperti detak jantung pemakainya, muatan listrik pada kulit, gerakan jari, dan banyak lagi. Para peneliti dapat mengetahui kapan orang yang tidur memasuki hipnagogia dan dapat memutar audio pada waktu seperti itu.
"Pelacak tidur, yang disebut Dormio, mengirimkan audio pada waktu yang tepat, dan merekam audio laporan mimpi. Sederhananya, orang memberi tahu kami apakah petunjuk itu muncul dalam mimpi mereka. Seringkali, mereka berubah tetapi penggabungan langsung mudah diidentifikasi," menurut penulis utama studi Adam Haar Horowitz.
Menurut penelitian tersebut, lebih dari dua pertiga subjek laporan menyebutkan mimpi yang mencerminkan petunjuk audio. Salah satu peserta mendeskripsikan mengikuti akar pohon, sementara yang lain mengingat pohon dari masa kecil mereka. Namun, karena banyak aspek manipulasi mimpi tidak dipahami, tidak jelas untuk mengatakan bagaimana menyenggol mimpi dapat bermanfaat bagi mereka.
"Setiap manfaat yang terbukti berkorelasi dengan mimpi membutuhkan percobaan apakah hal itu dapat secara kausal terbukti datang dari mimpi," kata Haar Horowitz dilansir The Independent, Kamis (8/10/2020).
"Ini berkisar dari pekerjaan masa lalu tentang mimpi buruk dan PTSD hingga pekerjaan saat ini tentang pembelajaran bahasa dalam tidur, atau kreativitas dan momen eureka dalam mimpi."
Teknologi Dormio pertama kali dibuat prototipe pada 2018.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Sesar Lembang: Benarkah Ancaman Gempa Besar Mengintai Bandung Raya?
-
Sonic Racing CrossWorlds: Sinopsis, Harga, serta Spek Minimum untuk Main Game
-
Silent Hill F: Sinopsis, Harga, dan Spesifikasi Minimum PC untuk Main Game
-
Kenalan dengan Eman Llanda Sangco, Gold Laner Berbakat Asal Filipina
-
20 Kode Redeem FF Hari Ini 1 Oktober 2025, Gaet Budle Firefall Eksklusif Langsung
-
11 Kode Redeem FC Mobile 1 Oktober 2025 Bikin Hoki, Sikat Icon Hernandez Gratis
-
Gempa Filipina dan Sumenep Saling Berhubungan? Cek Faktanya
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
10 Aplikasi untuk Menghapus Objek Foto yang Mengganggu di Latar Belakang
-
Mesin Pencari Itu Gimana Sih? Panduan Simpel untuk Pemula