Suara.com - Gojek memiliki teknologi yang mampu mendeteksi perangkat ilegal. Inovasi itu diluncurkan sebagai upaya meningkatkan aspek keamanan dan kenyamanan terutama untuk melindungi para mitra yang bekerja secara jujur.
Machine learning dan kecerdasan buatan (artificial intelligent / AI) tersebut merupakan bagian dari Gojek SHIELD. Wujud langkah proaktif super-app karya anak bangsa itu dalam mencegah risiko keamanan dan membantu pihak berwajib untuk mengungkap keberadaan sindikat kriminal pengguna aplikasi ilegal.
Head of Driver Operations – Trust & Safety Gojek, Kelvin Timotius mengatakan, inovasi dimaksud berupa Fitur Lapor Ofik (Order Fiktif) Gak Pake Lama serta teknologi untuk mendeteksi perangkat ilegal secara otomatis.
"Dikembangkan berdasarkan aspirasi serta kebutuhan mitra driver di lapangan. Inovasi ini menjadikan sistem keamanan ekosistem Gojek semakin dapat diandalkan," kata Kelvin dalam keterangan resminya, Kamis (15/10/2020).
Hal tersebut juga sejalan dengan Tata Tertib Gojek (Tartibjek) yang di dalamnya mencakup berbagai aspek keamanan. Antara lain bahwa demi melindungi keamanan mitra, Gojek sejak awal telah melarang penggunaan perangkat ilegal seperti Fake GPS dan Mod App atau aplikasi modifikasi.
"Maka melalui fitur-fitur ini, keamanan dan kenyamanan mitra dalam bekerja senantiasa terjaga, sehingga dapat turut meningkatkan kualitas layanan dan keamanan bagi pengguna ekosistem Gojek secara keseluruhan," jelasnya.
Hasilnya, teknologi inovatif tersebut selain dimanfaatkan Gojek juga digunakan Polda Metro Jaya untuk mengungkap sindikat pembuat aplikasi ilegal.
Kepala Sub Direktorat Cyber Crime - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, AKBP Dhany Aryanda, mengatakan, kolaborasi dengan teknologi Gojek SHIELD yang mampu mendeteksi penggunaan aplikasi terlarang kemudian dilaporkan kepada kepolisian merupakan suatu dukungan yang baik.
Sehingga kepolisian segera menindaklanjuti dan berhasil menangkap sindikat kriminal pembuat aplikasi ilegal yang beroperasi di Jabodetabek. Beberapa kasus telah berhasil diungkap dan proses penyelidikan atas kasus terkait telah selesai.
Baca Juga: Hore! Gojek Punya Fitur Tangkal Order Fiktif
Saat ini para tersangka tengah menjalani proses peradilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Kami mengapresiasi langkah cepat Gojek dalam melaporkan perkara ini sehingga dapat meminimalisir dampak kerugian yang menimpa masyarakat dan industri transportasi online secara umum,” kata Dhany Aryanda.
Pakar IT dan Ahli Keamanan Digital, Charles Lim, menyebut konsep People, Process, dan Technology dalam ekosistem keamanan digital sangat penting. Gojek SHIELD dinilainya telah mampu mewujudkan hal tersebut.
"Platform digital harus selangkah lebih maju daripada pelaku kejahatan digital. People process dan teknologi harus barengan. Kalau tidak, hacker nanti tahu kelemahannya. Tak bisa yang maju satu sama lain, teknologi harus bisa melindungi,” ungkapnya.
Charles melihat ada proses yang sudah jadi satu kesatuan di ekosistem keamanan Gojek sehingga keamanannya jadi kuat.
"Tentunya proses pengujian keamanan harus dicek berkala dan sering. Inilah yang membuat aplikasi ini jadi lebih kuat dan mudah dalam digunakan,” imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Teknologi Bertemu Seni: SMARTFREN Malam 100 Cinta 2025 Tampilkan Orkestra Digital untuk Negeri
-
Pemerintah Diminta Siap Hadapi AI, dari SDM hingga Perkuat Keamanan Siber
-
Garmin Instinct Crossover AMOLED: Perpaduan Ketangguhan dan Keanggunan dalam Satu Smartwatch Hybrid
-
Redmi Turbo 5 Bakal Lebih Tangguh dengan Baterai Jumbo
-
Microsoft Dikecam Akibat Fitur Gaming Copilot yang Langgar Privasi
-
Komdigi Target 38 Kabupaten/Kota Punya Kecepatan Internet 1 Gbps di 2029, Ini Caranya
-
3 Cara Menghubungkan iPhone ke PC, Mudah dan Cepat untuk Transfer Data
-
BRIN Gelar INARI EXPO 2025: Dorong Kolaborasi dan Riset untuk Ekosistem Inovasi Berkelanjutan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Oktober: Klaim 60.000 Token dan 9.500 Gems di Hari Sumpah Pemuda
-
Spesifikasi Moto G06 Power: HP Murah Sejutaan dengan Baterai Jumbo 7.000 mAh