Suara.com - Para ilmuwan pada pekan ini mengumumkan telah berhasil menemukan penyebab terjadinya kiamat akbar, yang paling dasyat yang pernah terjadi di Bumi sekitar 252 juta tahun silam.
Menurut para ilmuwan, Bumi telah mengalami lima kali kiamat alias kepunahan massal dalam sejarahnya selama miliaran tahun.
Akibat kiamat itu, sekitar 75 persen mahluk hidup di daratan punah dan 95 persen di lautan hilang hanya dalam tempo beberapa ribu tahun. Kiamat akbar itu menandai berakhirnya periode Permian dan dimulainya era Triassic.
Periode Permian berlangsung selama 47 juta tahun, mulai dari 298,9 juta tahun lalu sampai 251,9 tahun silam, ketika masa Triassic bermula yang ditandai dengan munculnya dinosaurus.
Analisis cangkang
Para ilmuwan, dalam studi yang terbit di jurnal Nature Geoscience baru-baru ini, mengungkapkan bahwa kiamat akbar jutaan tahu silam itu dipicu oleh letusan gunung di area yang saat ini dikenal sebagai Siberia, Rusia.
Ilmuwan dari Italia, Jerman, dan Kanada tersebut tidak saja berhasil menemukan pemicu bencana dasyat itu, tetapi juga sukses merunut rangkaian peristiwa yang mendorong Bumi ke kepunahan massal paling mengerikan.
Dalam studi itu, para peneliti memanfaatkan cangkang fosil brakiopoda dan meneliti isotop elemen boron pada cangkang-cangkang tersebut.
"Organisme mirip kerang ini sudah ada di Bumi sejak lebih dari 500 juta tahun lalu. Kami meneliti fosil brakiopoda yang terawat dengan baik dari daerah selatan Pegunungan Alpen," jelas Hana Jurikova, salah satu peneliti yang berasal dari GEOMAR, pusat riset kelautan di Kiel, Jerman.
Baca Juga: Studi: Penggemar Film Kiamat Lebih Tabah Hidup di tengah Pandemi Covid-19
Ia mengatakan bahwa cangkang-cangkang itu tadinya tersimpan di dasar perairan dangkal Samudera Tethys, lautan purba antara Benua Laurasia dan Gondwana, sekitar 252 juta tahun silam.
"Kerang-kerang ini merekam dengan baik kondisi lingkungan sebelum dan sesudah kiamat," jelas Jurikova.
Dari analisis terhadap cangkang-cangkang itu bisa ditemukan proses pembentukan nilai pH (asam basa) lautan sekitar 252 juta tahun lalu. Nilai pH berhubungan erat dengan kadar karbon dioksida di atmosfer.
Untuk mengukur kadar karbon dioksida ini secara tepat, para penstudi menggunakan teknologi analisis isotop mutakhir di GEOMAR dan teknik spektrometri massa ion sekunder beresolusi tinggi pada GFZ, sebuah fasilitas penelitian nasional ilmu Bumi di Postdam, Jerman.
"Dengan teknik ini, kami bukan hanya bisa merekonstruksi evolusi kadar karbon dioksida di atmosfer, tetapi juga merunut hingga ke aktivitas gunung api yang pernah terjadi," kata Marcus Gutjahr dari GEOMAR yang juga terlibat dalam studi itu.
Data-data hasil analisis itu kemudian dimasukan ke dalam sebuah model komputer, yang dirancang untuk mensimulasikan perubahan kondisi Bumi jutaan tahun silam.
Berita Terkait
-
Soal Isu Kemerdekaan Palestina dan Tanda Kiamat, Begini Penjelasannya dalam Islam
-
Ramalan Kiamat di Uganda: Ratusan Warga Tinggalkan Rumah dan Masuk Hutan
-
Terbuai Ramalan Kiamat Seorang Pastor, Ratusan Warga Rela ke Hutan Tinggalkan Segalanya
-
Lokasi Sungai Eufrat Ada di Mana? Tempat Lahirnya Peradaban hingga Disebut Muncul Tanda Kiamat
-
Fakta Mengejutkan Sungai Eufrat: Dari Emas Palsu Hingga Tanda Kiamat
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Daftar Lengkap 17 Kode Redeem FC Mobile 27 Oktober 2025, Dapatkan 500 Token FootyVerse
-
Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan
-
Komdigi Akui Kualitas Internet Indonesia Kalah Jauh dari Malaysia
-
5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
-
The Simpsons Bakal Hadir di Fortnite, Ini Bocoran Event-nya
-
Update HyperOS 3 Global Dimulai, Xiaomi 15T Series Dapat Giliran Pertama
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
5 Cara Mengembalikan Foto Lama yang Terhapus di HP Android
-
HP Flagship 'Murah' yang Laris, iQOO 15 Punya Kekurangan di Sektor Optik
-
Cara Convert Pulsa ke DANA dengan Mudah, Praktis untuk Belanja