Suara.com - Capcom, pengembang dan penerbit video game asal Jepang, mengonfirmasi telah menjadi target serangan ransomware pada awal November. Kebocoran mencakup judul-judul game Capcom yang akan dirilis. Dikhawatirkan, sejumlah besar data pribadi juga berpotensi disusupi.
Perusahaan mengakui sebagai korban serangan ransomware dan mengonfirmasi informasi pribadi telah dibobol. Sejauh ini, informasi yang diverifikasi telah disusupi termasuk laporan penjualan, informasi keuangan, dan sembilan item informasi pribadi dari karyawan saat ini serta mantan karyawan.
Namun, perusahaan risau bahwa hingga 350.000 item informasi pribadi dari pelanggan, mitra bisnis, pelamar, dan karyawan juga dapat disusupi. Informasi tersebut mencakup nama, alamat, nomor telepon, tanggal lahir, nomor pemegang saham, dan bahkan foto karyawan.
Dilansir dari Eurogames, Selasa (17/11/2020), Capcom tidak dapat memastikan jumlah dari data yang berpotensi disusupi karena beberapa log hilang dalam serangan tersebut. Namun, dapat dipastikan tidak ada informasi kartu kredit yang bocor.
Untuk berjaga-jaga, Capcom meminta semua orang yang berpotensi terkena dampak untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati, jika menerima paket mencurigakan yang dikirim melalui email atau pesan.
Selain masalah data pribadi, sejumlah besar informasi perusahaan juga telah bocor secara online. Tangkapan layar yang beredar menunjukkan judul-judul baru, seperti seri Ace Attorney terbaru untuk PlayStation 4 dan Nintendo Switch, Resident Evil 4 untuk Oculus VR, dan Monster Hunter Riser serta Monster Hunter Stories 2 untuk perilisan di platform PC.
Data juga menyebutkan jadwal tanggal rilis untuk beberapa game, seperti Resident Evil Village pada akhir April 2021. Selain itu, kebocoran informasi juga menunjukkan rincian proyek baru bernama Shield yang diduga sebagai game multiplayer shooter.
Bersamaan dengan nama proyek dan tanggal rilis, kebocoran tersebut mencakup pengarahan internal yang merinci rencana bisnis Capcom. File lain juga menunjukkan pencapaian pembayaran untuk Resident Evil 7 dan 8, yang merinci bahwa Google telah membayar Capcom dalam jumlah besar untuk memasukkan judul game ke Stadia.
Kebocoran data tersebut merupakan bencana bagi Capcom, tapi menurut catatan tebusan yang beredar secara online, sepertinya belum semua datanya dirilis oleh kelompok peretas yang bernama Ragnar Locker.
Baca Juga: Duh! Sistem Kontrol Industri Indonesia Paling Tinggi Terinfeksi Ransomware
Menurut laporan BBC, pernyataan kelompok peretas itu menunjukkan Capcom belum membayar uang tebusan untuk data yang dicuri, sehingga peretas kemungkinan akan membeberkan data lain dalam beberapa minggu mendatang, termasuk detail data pribadi.
"Capcom sekali lagi ingin meminta maaf yang terdalam atas komplikasi dan kekhawatiran yang disebabkan oleh insiden ini. Sebagai perusahaan yang menangani konten digital sangat memperhatikan kejadian ini dengan sangat serius," tulis Capcom dalam sebuah pernyataan.
Kebocoran tersebut dilaporkan kepada otoritas pengawas seperti GDPR dan Kantor Komisaris Informasi di Inggris, yang telah meluncurkan penyelidikan internal atas insiden tersebut. Spesialis keamanan dan perangkat lunak pihak ketiga, juga akan dibawa untuk memeriksa sistem perusahaan dan menawarkan saran.
Untuk mencegah terulangnya peristiwa tersebut, Capcom akan berupaya memperkuat struktur kepengurusannya, sambil menempuh opsi hukum terkait tindak pidana seperti akses tanpa izin atas jaringannya.
Berita Terkait
-
Viral Petaka Pencurian Data Pribadi Berawal dari Pasang Iklan Online
-
Ketahuan Penipu, Calon Pembeli Ancam Utang Online Pakai Data Pemilik Olshop
-
Browsing History Tidak Bisa Diklaim Data Pribadi, Ini Penjelasannya
-
Serangan Ransomware Melonjak September 2020, Targetnya Tidak Biasa!
-
Ngeri! Perempuan Ini Meninggal Dunia Gegara Ransomware
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
5 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan Terbaik September 2025, Fitur Menarik!
-
IM3 Gandeng Motorola Moto g86 POWER 5G Hadirkan HP 5G Murah dan Anti-Scam!
-
JBL Sense Lite Terbaru Hadirkan Kualitas Suara Bass Nendang dan Tetap Terhubung dengan Sekitar !
-
5 Pilihan HP Murah Kamera 30 MP ke Atas, Harga Mulai Rp1 Jutaan
-
Tertarik dengan Konsepnya, Sutradara Resident Evil 2 Ingin Kojima Buat Game Mirip PT
-
Asus Kuasai Pasar Copilot+ PC di Indonesia dengan Performa 45+ TOPS NPU
-
Waspada Penipuan! Begini Cara Membungkam Nomor WhatsApp Tak Dikenal Agar Tak Bisa Menelepon
-
HP Murah Oppo A6i Resmi Debut, Bawa Baterai Jumbo 6.000 mAh
-
Pusat Fatwa Global Al-Azhar Peringatkan Bahaya Roblox untuk Anak
-
Link CCTV Bali untuk Pantau Banjir Online 24 Jam di Semua Kabupaten