Suara.com - Pesawat luar angkasa Parker Solar Probe milik NASA, melakukan pendekatan yang semakin dekat ke Matahari pada Minggu (17/1/2021), saat aktivitas Matahari meningkat dari jeda saat wahana antariksa itu diluncurkan.
Parker Solar Probe melakukan pendekatan sebelumnya pada September. Meskipun aktivitas Matahari secara bertahap meningkat pada 2020 dengan datangnya siklus Matahari baru, yang disebut siklus Matahari 25, bintang tersebut hanya melepaskan suar besar pertamanya dalam tiga tahun pada November.
Siklus Matahari selama 11 tahun mengatur aktivitas Matahari dan pengaruhnya di sekitar Bumi serta seluruh tata surya.
Semakin aktif Matahari, maka semakin gelap bintik-bintik Matahari di permukaannya. Ini juga merupakan lokasi di mana ledakan besar plasma matahari berasal, yang disebut pelepasan massa koronal.
Dilansir dari Space.com, Kamis (21/1/2021), Parker Solar Probe melakukan pendekatan terdekat ke Matahari pada pukul 12:39 malam EST.
Pada saat itu, pesawat luar angkasa tersebut berada sekitar 13,5 juta kilometer dari permukaan Matahari dan melaju dengan kecepatan hampir 290.000 mph.
Menurut Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory, yang menjalankan pesawat luar angkasa tersebut, Parker Solar Probe akan terbang melewati Venus sebelum melakukan pendekatan yang semakin dekat lainnya ke Matahari pada 29 April mendatang.
Parker Solar Probe dirancang untuk menyelidiki korona luar Matahari. Wahana antariksa ini dilaporkan akan melewati Venus sebanyak tujuh kali untuk memperlambat, sebelum tiba di orbit Matahari.
Ada banyak misteri yang bisa diselesaikan oleh misi Parker Solar Probe. Mungkin yang paling relevan adalah bahwa Matahari melepaskan ledakan partikel berenergi tinggi yang berpotensi menjadi bencana bagi jaringan listrik di Bumi.
Baca Juga: NASA Targetkan Pemberhentian Asteroid Kedua Misi OSIRIS-REx
Probe akan mengukur bagaimana Matahari menghasilkan partikel-partikel tersebut. Ini juga akan membantu para ilmuwan mencari tahu mengapa korona Matahari, plasma yang mengelilingi bintang, jauh lebih panas daripada Matahari itu sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Xiaomi 15T Series Resmi Perdana Dijual Serentak di 14 Kota: Rasakan Mobile Photography Profesional
-
11 Kode Redeem FF Terbaru 4 Oktober 2025, Banjir Skin Gratis dan Emote Sultan
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025: Skuad Auto Gacor, Klaim Ballon d'Or
-
7 Prompt Gemini AI Foto Malam Mingguan Bareng Pacar di Tempat Romantis
-
Daftar HP Rp1 Jutaan Oktober 2025: Ramah di Kantong, Spek Tetap Berjaya
-
Sony Luncurkan FE 100mm F2.8 Macro GM OSS: Lensa Makro Telefoto Medium Pertama dalam Seri G Master
-
Isu Jual Beli Hp Wajib Balik Nama, Kemkomdigi Sebut Daftar IMEI Tidak Wajib
-
4 Deretan Fakta Wacana Beli HP Bekas Kayak Beli Motor, Mesti Balik Nama Biar Aman?
-
Apa Dampak Usai Izin TikTok Dibekukan Pemerintah, Masih Bebas Bikin Konten?
-
Ini Bukti Peluncuran Oppo Find X9 dan Find X9 Pro Makin Dekat