Suara.com - Teori Big Bang merupakan model kosmologis yang menggambarkan bagaimana alam semesta saat ini muncul. Namun, masih banyak yang harus dipelajari tentang konsep tersebut, terutama jika dikaitkan dengan apa yang terjadi dalam sepersekian detik ketika alam semesta muncul.
NASA ingin mencari tahu tentang hal itu dengan merancang teleskop luar angkasa baru yang dapat menyelidiki alam semesta untuk mendapatkan bukti masa-masa paling awal.
Saat ini, teleskop tersebut diberi nama SPHEREx, kependekan dari Spectro-Photometer for the History of the Universe, Epoch of Reionization and Ices Explorer.
Desain akhir akan mulai dibangun dan direncanakan untuk diluncurkan antara 2024 dan 2025.
Teleskop luar angkasa SPHEREx diperkirakan seukuran mobil subkompak dan akan mampu memetakan seluruh langit empat kali, membuat database besar bintang, galaksi, nebula, dan banyak benda langit lainnya.
Jika berjalan sesuai rencana, SPHEREx akan menjadi misi pertama NASA yang menciptakan peta spektroskopi langit secara penuh dalam inframerah dengan mengamati total 102 warna inframerah dekat.
"Ini seperti beralih dari gambar hitam-putih ke berwarna," kata Allen Farrington, manajer proyek SPHEREx, seperti dikutip CNET, Jumat (8/1/2021).
Prioritas pertama SPHEREx adalah mencari bukti dari sesuatu yang menurut NASA mungkin terjadi kurang dari sepermiliar per satu miliar detik setelah Big Bang.
Dengan memetakan miliaran galaksi di seluruh alam semesta, NASA berharap menemukan pola statistik yang dapat membantu menjelaskan apa yang terjadi persis setelah Big Bang, momen-momen ketika alam semesta berkembang pesat.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Galaksi Terjauh yang Pernah Diamati
Peta yang baru dibuat juga akan membantu mencari es air dan molekul organik beku di sekitar bintang yang baru terbentuk.
SPHEREx juga juga diharapkan dapat menemukan lebih banyak tentang pembentukan galaksi dan bagaimana beberapa galaksi pertama kali menciptakan bintang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
Terkini
-
Sunday Runday, Debut Jersey OPPO Run 2025 dan OPPO Watch X2, Bikin Pelari Aman dari Cedera!
-
Cara Cepat Dapat Crimson Thorn di Grow a Garden dan Jadi Sultan!
-
Prompt Gemini AI Siap Pakai untuk Foto Estetik di Kafe yang Viral agar Natural
-
Apa Saja Update Seed Stages Grow a Garden? Ada 25 Reward Menanti
-
Spesifikasi Xiaomi 17 Pro Max: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5, Layar Belakang ala Mi 11 Ultra
-
Vivo Segera Rilis Sistem Operasi OriginOS ke Luar China, Gantikan FunTouch OS
-
Realme GT 8 Pro Debut Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5, Skor AnTuTu Tembus 4 Juta Lebih
-
Vivo V60 Lite Masuk Indonesia 2 Oktober, Intip Spesifikasinya
-
Komdigi Sebut Indonesia Harus Mandiri Kembangkan AI biar Tak Bergantung Teknologi Asing
-
13 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September 2025: Skuad Mesti Gahar, Pele dan Petit Menantimu