Suara.com - Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), kanker merupakan penyebab kematian kedua secara global, yang bertanggung jawab atas sekitar 9,6 juta kematian pada 2018. Menurut hitungan, sekitar 1 dari 6 kematian di dunia disebabkan oleh kanker, dan setiap negara tak ada yang tak luput dari penykit ini.
Di Jepang, kanker telah menjadi penyebab utama kematian sejak tahun 1981 dan sekitar 1 dari 3,7 orang meninggal karenanya.
Keprihatinan ini membuat sejumlah peneliti berupaya untuk menekan laju penyebaran kanker dan mengembangkan upaya-upaya untuk deteksi dini, dan melakukan pengobatan yang tepat sasaran.
Baru-baru ini, peneliti dari Jepang, Koji Hashimoto, yang merupakan anggota senior Nanomaterials and Frontier Research Laboratories, Toshiba Corporate Research and Development Center, mengembangkan teknologi deteksi sangat dini untuk menangkap sejumlah kecil mikroRNA yang disekresikan oleh sel kanker di dalam darah.
“Awalnya, kami mempelajari teknologi pendeteksian DNA dengan menggunakan metode elektrokimia. Pada tahun 2010, kami mengomersialkan diagnostik in vitro untuk mendeteksi human papillomavirus (mikroorganisme patogen yang dikatakan sebagai penyebab kanker serviks), karena DNA dan RNA memiliki struktur yang serupa. Teknologi ini telah digunakan dalam pengembangan teknologi deteksi microRNA,” katanya.
RNA adalah struktur rantai tunggal yang terdiri dari 20 jenis basa, yang cenderung bereaksi lebih efisien dibandingkan dengan DNA. Di antara beberapa jenis RNA, mikroRNA dianggap mampu mengontrol sintesis protein dan lainnya, dan jenis mikroRNA tertentu disekresikan dari sel kanker ke dalam darah.
Dengan berbagai pengembangan, teknologi deteksi microRNA Toshiba ternyata dapat menentukan ada atau tidaknya kanker. Keunggulan dari teknologi ini terletak pada waktu deteksi dan biaya yang rendah.
Hashimoto kemudian melakukan sejumlah penelitian untuk mengetahui 13 jenis kanker sedini mungkin. Ia memperkenalkan teknologi deteksi microRNA dalam berbagai jenis pemeriksaan medis.
Ke-13 kanker itu adalah kanker payudara, pencernaan, paru-paru, pankreas, kolorektal, tumor otak, ovarium, liver, sarkoma, prostat, saluran empedu, esofagus, dan saluran kencing.
“Saya ingin meningkatkan sisa 1 persen dari 99 persen akurasi. Kami dapat menemukan bahwa microRNA sangat relevan dengan 13 jenis kanker, sehingga menggabungkan beberapa microRNA dapat meningkatkan akurasi deteksi dan memungkinkan kami untuk membedakan jenis kanker," kata Hashimoto.
Saat ini, penelitian masih terus berlangsung, namun sejumlah kemajuan dan pengembangan menciptakan optimisme tersendiri. Menanggapi keberhasilan ini, pada 19 Oktober 2020, teknologi deteksi microRNA Toshiba menerima penghargaan Ceated 1 Award 2020 dari Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang.
Baca Juga: WHO: Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri Wajib Punya Oximeter!
Jepang berharap, penemuan ini dapat berkontribusi untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan di semua usia. Selain mampu mendeteksi kanker secara dini, penelitian ini juga ditujukan bagi kemajuan perawatan medis, termasuk deteksi penyakit berat lainnya selain kanker.
Berita Terkait
-
Cokelat hingga Kunyit, 8 Asupan Berikut Dipercaya Bisa Mencegah Kanker
-
Pasien Kanker Aman Divaksinasi, Ini Penjelasan dari Dokter
-
Semua Manusia Memiliki Sel Kanker dalam Tubuhnya, Kapan Menjadi Berbahaya?
-
Selain Operasi, Ini Pilihan Pengobatan Untuk Pasien Kanker Usus Besar
-
Tanda Kanker Mulut, Waspadai Masalah Kesulitan Menelan Makanan!
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Foto Miniatur AI Viral, Begini Cara Buat Barbie Box Pakai Gemini dan ChatGPT
-
Bikin Foto Miniatur Diri Sendiri Naik Motor ala Gemini AI? Gampang Banget, Ikuti Caranya!
-
7 Tablet Harga 2 Jutaan dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Kerja dan Belajar!
-
Poco X5 5G vs Infinix GT 20 Pro: HP Gaming Harga Murah Pas di Kantong!
-
7 Cara Bikin Foto Miniatur Action Figure dengan Google Gemini AI yang Viral, Prompt Mudah Banget!
-
Fenomena Langka Corn Moon dan Gerhana Bulan Total Hiasi September 2025, Catat Tanggalnya
-
Garmin fnix Series Diklaim Smartwatch Pertama Hadirkan Teknologi Layar MicroLED
-
Andalkan RAM 12 GB, Bocoran Harga Xiaomi 15T Beredar ke Publik
-
Saingi Bodi Tipis Galaxy S25 Edge dan iPhone, Nubia Air Rilis dengan Harga Murah
-
Cara Buat Foto Keluarga Jadi Video Gerak Miniatur ala BANDAI, Lengkap 5 Prompt OpenArt AI