Suara.com - Kanker termasuk salah satu jenis penyakit yang paling mengerikan karena bisa sangat mematikan. Namun tanpa disadari semua orang, ternyata tubuh manusia juga terdiri dari sel kanker.
Dikatakan Dokter spesialis penyakit dalam Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid, setiap organ tubuh manusia terdiri dari kumpulan sel, termasuk sel kanker.
"Jadi organ itu sebenarnya sel yang berkelompok. Kemudian ada jaringan yang menunjang agar sel tidak goyah. Sel-sel ini ya normalnya seperti itu, bisa mati digantikan yang lain jadi punya umur," jelas Ikhwan dalam webinar virtual, Selasa (26/1/2021).
Tetapi akibat pola hidup tidak sehat atau paparan infeksi virus dan bakteri, sel kanker bisa berubah dan menjadi jahat untuk tubuh.
"Semua organ berpotensi jadi kanker tergantung lemahnya di mana, paparannya apa, titik lemahnya di mana dia bisa berubah. Tapi tidak juga semua organ bisa kanker dalam satu waktu," tambahnya.
Sel kanker yang terinfeksi virus atau bakteri, atau juga disebabkan pola hidup tidak sehat berpotensi bertumbuh. Jika didiamkan dalam waktu lama, bisa menyebar hingga sel pada organ lain.
Dokter Ikhwan menyampaikan bahwa sel kanker itu akan berubah menyerang tubuh dan bisa berpindah ke organ lain meski usianya tua. Tetapi untuk bisa tetap bertumbuh, sel kanker juga membutuhkan makanan dari darah.
"Butuh sirkulasi dari darah. Kalau gak dapat aliran darah maka bisa mati. Maka dia berusaha menumbuhkan pembuluh darah sendiri. Jadi pada sel kanker umumnya banyak reseptor untuk pertumbuhan kanker," paparnya.
Kondisi itu yang menyebabkan terjadinya kanker dan terbentuk pembuluh darah baru sehingga kanker mampu untuk tumbuh juga mendapatkan makanan dari tubuh.
Baca Juga: Hanya dari Urine, Dokter Bisa Mendiagnosis Kanker Prostat pada Pria
Dokter Ikhwan menjelaskan, sel kanker akan memakan apa pun yang makanan dikonsumsi oleh pengidap kanker.
Ia melanjutkan, salah satu sifat sel kanker bisa menjadi pintar karena mampu membuat perlawanan terhadap sel imun.
"Jadi kalau ada sel berubah bentuk kemudian dia dianggap asing oleh tubuh maka sel imun datang disekitar kanker untuk membunuhnya. Tetapi karena sel kanker berusaha bertahan terhadap kemampuan sel imun untuk membunuh, maka ia membuat sesuatu yang bisa mengikat sel imun sehingga sel imun gak kerja lagi," jelasnya.
"Dengan begini kita tahu sel kanker begitu pintar sehingga bisa mengubah bentuk dan sifat sehingga punya senjata yang digunakan untuk tumbuh," tambah dokter Ikhwan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?