Suara.com - Para ilmuwan memanfaatkan nyanyian paus untuk mengungkap fitur tersembunyi dasar laut. Nyanyian paus sirip adalah salah satu suara paling keras dibuat oleh hewan dan terdengar dari jarak laut yang sangat jauh.
Gelombang suara ini juga menembus Bumi dan para ilmuwan telah menemukan cara menggunakannya untuk menjelajahi ketebalan sedimen laut.
Spesies paus sirip (Balaenoptera physalus) kurang terkenal dibandingkan paus biru yang sedikit lebih panjang dan paus bungkuk.
Namun, paus sirip memiliki kecepatan yang menakjubkan dan sama seperti paus besar lainnya, paus jantan menyanyikan suara pada frekuensi yang terlalu rendah untuk didengar manusia.
Awalnya, para ahli menggunakan survei air-gun seismik untuk menyelidiki dasar laut namun suara tersebut mengganggu kehidupan laut dan pemulihan paus sirip.
Dr Vaclav Kuna dan Dr John Nabelek dari Oregon State University akhirnya menggunakan suara paus sirip itu sendiri untuk menyelidiki dasar laut sekaligus menghindari penggunaan suara yang mengganggu.
Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Science, Kuna dan Nabelek melaporkan upaya pertama pada tahun 2012. Sebanyak 54 stasiun seismometer dasar laut digunakan untuk memantau Zona Fraktur Blanco di lepas pantai Oregon.
Selain getaran bumi bawah laut, stasiun-stasiun itu juga merekam banyak nyanyian dari paus sirip terdekat dan terkadang berlangsung hingga 10 jam.
Menggunakan enam dari nyanyian paus yang direkam di tiga stasiun, Kuna dan Nabelek membandingkan gelombang suara yang mengalir ke stasiun secara langsung dan menembus dasar laut menjadi gelombang seismik.
Baca Juga: Mencengangkan, Ilmuwan Ungkap Lokasi Awal Pembangunan Stonehenge
Gelombang seismik memantul dari batas antara sedimen dan basal, serta basal dan kerak bagian bawah, sebelum mencapai stasiun. Penundaan kedatangan gelombang yang dipantulkan dapat mengungkapkan ketebalan setiap lapisan.
Mmenggabungkan semua data ini, para ahli menghitung ketebalan sedimen dari 380 hingga 650 meter untuk dasar laut di sekitar stasiun, yang terletak di atas 1,8 kilometer batuan basaltik.
Nyanyian paus sperma bernada tinggi juga diyakini dapat digunakan untuk pengukuran resolusi yang lebih tinggi.
"Studi kami menunjukkan bahwa vokalisasi hewan berguna tidak hanya untuk mempelajari hewan itu sendiri tetapi juga untuk menyelidiki lingkungan tempat mereka tinggal," tulis para ilmuwan dalam laporan penelitian, seperti dikutip dari IFL Science, Senin (15/2/2021).
Nyanyian paus sirip sendiri sangat keras dan bahkan melebihi volume peluncuran roket sehingga nyanyian itu dianggap sebagai fenomena geofisika atau aktivitas Perang Dingin Rusia saat pertama kali direkam.
Berita Terkait
-
Langka! Mumi Anti Mainstream, Dibungkus dengan Lumpur
-
Putus Cinta Dapat DIprediksi Lewat Unggahan Internet 3 Bulan Sebelumnya
-
Diambil dari Bumi, Begini Detail Penampakan Pendaratan Apollo 15 di Bulan
-
Kain Ungu Berusia 3.000 Tahun Diduga Dipakai Raja Daud dan Sulaiman
-
Mungil! Bisa Diletakkan di Ujung Jari, Ini Reptil Terkecil di Dunia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Segini Harga iPhone 17 di Indonesia, Apa Saja Kelemahannya?
-
27 Kode Redeem FF 18 Oktober 2025 Terbaru untuk Atasi Skin Cupu bagi Para Survivor yang Mau Booyah
-
Terungkap! Ini Biang Kerok Cuaca Panas Menyengat di Indonesia, BMKG Ungkap Faktanya
-
15 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025, Kit Spesial hingga Pemain OVR 113 Gratis
-
Rekomendasi 4 HP Android dengan Kamera Bagus Harga Rp2 Jutaan: Hasil Jepretan Bak Gunakan iPhone
-
5 HP dengan Memori 8 GB Harga Mulai dari Rp1 Jutaan: Spek Gahar, Tapi Harga Bersahabat
-
Pemilik HP Xiaomi: Jangan Instal Aplikasi Ini jika Tidak Ingin Kehilangan Fitur Berharga!
-
OPPO Find X9 Series: Era Baru Fotografi Mobile? Pre-Order dan Dapatkan Penawaran Spesial!
-
7 Fakta Penting di Balik Kasus Radioaktif Udang dan Cengkeh di Indonesia
-
Galaxy S25 FE: Smartphone Rp 9 Jutaan dengan Update Software 7 Tahun dan AI Canggih!