Suara.com - Parlemen Australia siap mengesahkan undang-undang media penting yang akan membuat Google dan Facebook membayar penerbit berita karena menampilkan konten mereka.
Hukum Australia terpisah dari kesepakatan yang dibuat Facebook untuk membayar outlet berita utama Inggris jutaan pound setahun untuk melisensikan artikel mereka, tetapi memiliki motivasi yang sama.
Undang-undang, yang akan diperdebatkan minggu ini, dirancang untuk mendukung kepentingan jurnalisme Australia dan didukung oleh semua perusahaan media nasional, baik besar dan kecil.
Peraturan diperlukan untuk memastikan jurnalisme didanai dengan benar setelah raksasa digital mengambil bagian terbesar dari pendapatan iklan dari media tradisional.
Dilansir laman Guardian, Kamis (18/2/2021), sebagai perhitungannya untuk setiap 100 dolar AS dari pengeluaran iklan online, 53 dolar AS untuk Google, 28 dolar AS untuk Facebook dan 19 dolar AS untuk orang lain.
Perusahaan media berpendapat bahwa Google menghasilkan uang dari berita dan analisis yang mereka sediakan. Pengguna akan menganggap situs tersebut kurang bermanfaat jika tidak ada berita yang muncul di feed atau di hasil pencarian mereka.
Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) mengadakan penyelidikan selama 18 bulan, yang menemukan ada ketidakseimbangan kekuatan antara platform dan perusahaan media yang mengancam kelangsungan bisnis berita.
ACCC mengusulkan kode tawar untuk memastikan bahwa bisnis media berita mendapatkan upah yang adil untuk konten yang mereka hasilkan.
Berdasarkan kode etik itu, memberi mereka kerangka kerja untuk tawar-menawar dan mencapai kesepakatan yang mengikat.
Baca Juga: Google Doodle Peringati Hari Kelahiran Marie Thomas, Siapakah Dia?
Jika mereka tidak setuju, arbiter akan menerapkan model "arbitrase penawaran akhir" untuk menentukan tingkat remunerasi.
Pelanggaran kode etik, termasuk tidak menawar dengan itikad baik, akan dihukum dengan denda 10 juta dolar AS atau setara dengan 10% dari omset tahunan di Australia.
Tetapi perusahaan media telah didorong untuk membuat kesepakatan komersial dengan Facebook dan Google di luar aturan, dan beberapa telah diumumkan atau dalam waktu dekat.
Pemerintah Koalisi menerima gagasan itu dan memenangkan dukungan dari oposisi dan partai-partai kecil.
Sayang, hal ini tidak mendapat respons baik dari platform lain. Facebook mengancam akan memblokir warga Australia dari berbagi berita dan Google menjalankan kampanye publik melawan aturan media dengan alasan itu tidak adil dan akan "merusak pencarian".
Pada penyelidikan parlemen bulan lalu, direktur pelaksana Google Australia, Mel Silva, mengancam akan menghapus penelusuran dari Australia. Tetapi pemerintah tetap teguh dan terus mendorong undang-undang tersebut melalui komite dan ke parlemen.
Berita Terkait
-
Miris! Perempuan Ini Dijadikan Budak, Ditemukan di Bak Mandi Penuh Air Seni
-
Menebak Nama Android 12, Bisa Jadi Snow Cone atau...
-
Samsung Masih Jadi Merek HP Paling Banyak Dicari di Google Indonesia
-
Togel Masuk Pencarian Terbanyak di Google Indonesia 2020
-
Cara Hindari Penipuan dengan Fitur Keamanan Facebook dan Instagram
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Panduan Lengkap Torrent untuk Pemula, Cara Praktis Berbagi File Besar
-
Tak Semua Bisa Disentuh, Zona Khusus di Mars Dijaga Demi Lindungi Potensi Kehidupan
-
59 Kode Redeem FF 18 Desember 2025: Klaim Tas Dreamspace dan Evo Bundle
-
30 Kode Redeem FC Mobile 18 Desember 2025: Sikat 10.000 Gems Sebelum Event Festive Fixtures
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember 2025, Ada MP40 Cobra dan Bundle Anniversary Gratis
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan Rank Up Gratis
-
Render Anyar Motorola Edge 70 Ultra: Ada Varian Carbon dan Martini Olive
-
Ubisoft Akuisisi Game MOBA Milik Amazon, Kreator Rainbow Six Siege Kembali
-
HP Murah Realme Narzo 90 Debut: Desain Mirip iPhone, Usung Baterai 7.000 mAh
-
4 Tablet RAM 8 GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking Kerja Harian