Suara.com - Pemindaian baru yang dilakukan Museum Nasional Norwegia mengonfirmasi bahwa lukisan The Scream karya Edvard Munch memiliki pesan rahasia tersembunyi, ditinggalkan Munch sendiri pada 128 tahun lalu.
Dibuat pada 1893 dengan judul asli Der Schrei der Natur (The Scream of Nature), lukisan seorang lelaki yang tampak kesakitan telah menjadi salah satu karya paling terkenal di dunia.
Sebelum melukisnya, Munch sedang berjalan-jalan ketika mendapat inspirasi untuk lukisan tersebut. Ia melihat cahaya merah menyala di langit, kemungkinan disebabkan oleh letusan Gunung Krakatau.
"Saya sedang berjalan di sepanjang jalan dengan dua orang teman saat Matahari terbenam, tiba-tiba langit berubah menjadi merah darah. Saya berhenti, merasa lelah, dan bersandar di pagar," ujar Munch.
Dia menambahkan, ada darah dan lidah api di atas fjord biru kehitaman dan kota.
"Teman-temanku berjalan terus dan aku berdiri di sana gemetar karena cemas. Aku merasakan jeritan tak terbatas melewati alam," katanya.
Di pojok kiri atas lukisan, terdapat pesan kecil yang ditulis dengan pensil setelah pengerjaan selesai. Pesan tersebut berbunyi, "Hanya bisa dilukis oleh orang gila."
Lukisan tersebut kemudian dianalisis menggunakan teknologi inframerah untuk mencari tahu siapa yang meninggalkan pesan tersebut.
Selama beberapa dekade, telah dikemukakan bahwa pesan itu bisa saja ditulis sebagai tindakan vandalisme oleh seseorang atau bahkan oleh Munch sendiri.
Baca Juga: Lihat Pria di Mimpi, Gadis Ini Lakukan Hal Terduga Agar Bisa Bertemu
Dengan membandingkan tulisan tangan dengan catatannya, para ahli saat ini dapat memastikan bahwa pesan itu ditulis oleh sang artis.
"Tulisan itu tidak diragukan lagi milik Munch. Tulisan tangan itu sendiri, serta peristiwa yang terjadi pada tahun 1895, ketika Munch mempertunjukkan lukisan itu untuk pertama kalinya di Norwegia, semuanya mengarah ke arah yang sama," kata Mai Britt Guleng, kurator di Museum Nasional, seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (23/2/2021).
Pihak museum percaya bahwa pesan tersebut kemungkinan besar dibuat setelah lukisan itu pertama kali dipamerkan di Kristiania, yang saat ini menjadi Oslo.
Orang-orang pada saat itu mulai berspekulasi tentang kesehatan mental Munch, di mana seorang mahasiswa kedokteran Johan Scharffenberg mengklaim lukisan Munch membuktikan bahwa dia tidak waras dan tulisan tersebut mungkin merupakan tanggapannya.
Munch sebelumnya juga pernah menulis tentang kesehatan mentalnya sendiri dan penyakit mental yang dialami keluarganya. Namun, ia mengatakan bahwa kecemasan dan penderitaan adalah bagian dari seni dan dirinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nubia V80 Max Lolos Sertifikasi di Indonesia, Desain Mirip iPhone Lagi?
-
Akselerasi Adopsi AI dan Cloud, Ekosistem Mitra Teknologi di Asia Pasifik Diperkuat Solusi Canggih
-
Game Survival Baru dari Kreator PUBG Telah Tiba, Early Access Dibuka
-
Item GTA 6 Muncul di GTA Online? Petunjuk Baru di Tengah Penantian Panjang
-
Studi Baru Ungkap Lebah Bumblebee Bisa Dilatih Mengenali Kode Morse
-
7 Rekomendasi Tablet Ringan untuk Freelancer, Enteng Dibawa ke Mana-Mana
-
Bola Emas Misterius di Dasar Laut Alaska, Bikin Bingung Para Ilmuwan
-
Wikipedia hingga ChatGPT Terancam "Kiamat Internet", Koalisi Damai Desak Komdigi Cabut Aturan PSE
-
vivo X300 Series Resmi di Indonesia: Kamera Gahar, Baterai Monster, Mulai Rp 14 Jutaan
-
5 Tablet Dual OS Spek Kencang, Bikin Kuliah dan Kerja Makin Naik Performa